Sebagian besar orang akan menganggap goncangan yang terjadi pada permukaan tanah sebagai gempa bumi. Ada beberapa jenis gempa bumi yang menyebabkan tsunami maupun tidak.
Dikutip dari laman Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Andalas, gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi di permukaan bumi karena adanya pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba sehingga menimbulkan gelombang seismik.
Gempa bumi umumnya disebabkan pergerakan lempeng/kerak bumi dan datangnya bencana alam ini bersifat mendadak. Hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi terjadinya gempa bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa gempa bumi yang disertai dengan tsunami. Namun lagi-lagi, tsunami bukanlah bencana yang bisa diprediksi. Potensi tsunami saat ini bisa dideteksi namun tidak bisa dipastikan waktu terjadinya.
Berikut jenis-jenis gempa bumi:
1. Menurut Proses Terjadinya
- Gempa tektonik: terjadi karena tumbukan lempeng-lempeng di litosfer bumi karena tenaga tektonik.
- Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Gempa jenis ini hanya dirasakan di sekitar gunung api sebelum dirinya meletus, saat terjadi letusan, dan beberapa saat setelah terjadi letusan.
- Gempa runtuhan atau longsoran: gempa jenis ini terjadi karena adanya area kosong di bawah lahan yang runtuh.
2. Berdasarkan Bentuk Episentrum
- Gempa sentral: episentrum berbentuk titik
- Gempa linear: episentrum berbentuk garis.
3. Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
- Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter melebihi 300 km di bawah permukaan bumi
- Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada di antara 60-300 km di bawah permukaan bumi
- Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
4. Menurut Jaraknya
- Gempa sangat jauh: jarak episentrumnya di atas 10 ribu km
- Gempa jauh: jarak episentrum di atas 10 ribu km
- Gempa lokal, jarak episentrum kurang dari 10 ribu km.
Baca juga: Potensi Bahaya Puing-puing Batuan Dekat Bumi |
5. Menurut Lokasi
- Gempa daratan: episentrumnya terjadi di daratan
- Gempa lautan: episentrumnya terjadi di dasar laut. Gempa jenis ini menimbulkan terjadinya tsunami.
6. Berdasarkan Kekuatan Magnitudo
Berdasarkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, mengutip dari CNN Indonesia, ada ketetapan besaran kekuatan gempa yang bisa menyebabkan tsunami. Seperti ini rinciannya:
- Magnitudo di bawah 6,5: sangat kecil kemungkinannya bisa menimbulkan tsunami
- Magnitudo 5,6-7,5: gempa dengan kisaran magnitudo ini jarang menghasilkan tsunami yang menyebabkan kerusakan atau korban jiwa. Apabila terjadi, kemungkinan disebabkan dampak lanjutan seperti tanah longsor atau longsor bawah laut.
- Magnitudo antara 7,6-7,8: gempa dengan besaran ini bisa menyebabkan tsunami yang menimbulkan kerusakan, terlebih jika lokasinya ada di dekat pusat gempa.
- Magnitudo 7,9 ke atas: gempa sebesar ini dapat amat merusak dengan jangkauan yang luas, terlebih lagi untuk wilayah/area di dekat pusat gempa. Dalam peristiwa ini, akan terjadi perubahan permukaan laut secara signifikan dan ada kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan 7,5 atau bahkan lebih besar.
(dvs/erd)