Istilah biografi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga, dan mungkin banyak orang yang sudah pernah membaca biografi.
Namun ternyata beberapa orang masih bingung terkait definisi biografi yang sebenarnya. Bahkan beberapa lainnya sulit membedakan antara biografi dan autobiografi atau otobiografi.
Yuk, pahami hal-hal terkait biografi dan perbedaannya dengan autobiografi!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Biografi?
Biografi berasal dari dua kata, yaitu bio dan grafi. Kata bio memiliki arti hidup, sedangkan grafi memiliki arti yang berkaitan dengan tulis-menulis atau cetak.
Apabila digabungkan, biografi adalah tulisan tentang si hidup, dan jika diperjelas berarti kisah hidup perjalanan seseorang.
Biografi dapat diperuntukkan kepada orang yang masih hidup atau pun yang sudah meninggal.
Berhubung biografi adalah kisah hidup seseorang, maka akan ada pihak lain yang terlibat dalam proses pembuatan biografi, selain si penulis dan si tokoh yang akan dituliskan kisah hidupnya.
Dengan mendapatkan dua sumber dari pihak yang berbeda, maka jalan hidup si tokoh dapat dibandingkan untuk mengetahui kebenarannya.
Cara Membuat Biografi yang Mudah
Mengutip buku berjudul Selamatkan Sejarah Hidup karya Setiawan G. Sasongko, ada tiga cara mudah dalam menyusun biografi, yaitu:
1. Menggunakan Bantuan Daftar Riwayat Hidup
Ditulis dengan singkat dan sederhana. Dibuat seperti itu karena berisikan hal-hal penting yang dapat "menjual" dirinya.
Daftar riwayat hidup belum termasuk bagian biografi atau autobiografi. Namun, berangkat dari daftar tersebut, seseorang akan dengan mudah mengembangkannya dan mengulasnya lebih dalam. Hingga pada tulisan tersebut menjadi sangat rinci.
Tidak semua hal perlu dituliskan, cukup hal-hal yang penting, istimewa, dan mengesankan. Peristiwa tersebut dapat terlupakan, tetapi dapat terkenang kembali melalui biografi atau autobiografi.
2. Membagi dalam Fase-Fase
Fase-fase ini biasanya diambil berdasarkan usia. Bisa dalam kategori, anak-anak, remaja, dewasa, kemudian saat menjadi orang tua.
Fase-fase tersebut ditulis dalam bentuk draft. Hal-hal yang berhubungan dengan masa kanak-kanak, dan seterusnya.
Pada tahap penulisan fase-fase, seseorang akan kembali mengingat apa saja hal-hal yang berkesan saat berada di fase tersebut.
3. Membuat dengan Poin-Poin
Menyusun peristiwa-peristiwa berkesan dalam bentuk kalimat dan kemudian diberi poin atau angka. Masih berkaitan dengan poin penulisan tahap fase, poin-poin tersebut dapat disusun berdasarkan fase.
Saat berada di fase anak-anak, tentukan peristiwa-peristiwa penting dalam bentuk poin-poin. Dan seterusnya hingga pada fase terakhir.
Ketika semua peristiwa penting telah dicatat, hilangkan poin-poin tersebut dan mulai menyusunnya menjadi sebuah paragraf.
Perbedaan Biografi dan Autobiografi
Biografi dan autobiografi punya persamaan yakni keduanya merupakan tulisan tentang kisah hidup seseorang. Adapun inti perbedaan biografi dan autobiografi terletak pada siapa penulisnya. Biografi merupakan kisah hidup orang yang ditulis oleh orang lain, sedangkan autobiografi ditulis oleh diri sendiri.
Cara mudah untuk mengetahui apakah tulisan tersebut biografi atau autobiografi adalah dengan melihat subjeknya.
Biografi akan menggunakan subjek dia, ia, atau sebutan si tokoh dan juga menggunakan akhiran -nya. Sedangkan autobiografi menggunakan subjek aku, saya, dan sebagainya. Berbeda dengan biografi, autobiografi menggunakan akhiran -ku.
Namun beberapa orang menggunakan penulis belakang layar (ghost writer) untuk menulis autobiografi. Yang nantinya hasil tulisan tersebut diperuntukkan kepada diri sendiri dan dibaca oleh orang lain, seperti dijelaskan pada artikel ilmiah berjudul Antara Biografi dan Historiografi.
Idealnya, autobiografi dituliskan oleh diri sendiri, karena memang pengalaman tersebut dirangkai oleh diri sendiri. Dengan begitu, tulisan tersebut akan bersifat lebih nyata. Seseorang paham betul benang merah dalam kisah hidupnya.
(pal/pal)