Sejarah dan Asal Usul Idul Adha hingga Turunnya Perintah Kurban

ADVERTISEMENT

Sejarah dan Asal Usul Idul Adha hingga Turunnya Perintah Kurban

Kristina - detikEdu
Senin, 20 Jun 2022 14:30 WIB
Hukum Berkurban dan Memberikan Daging Kurban Bagi Umat Non Muslim
Ilustrasi kurban di Hari Raya Idul Adha. Foto: iStock

Kisah Kurban Pertama Kali dari Anak-anak Nabi Adam AS

Kisah seputar kurban juga pernah terjadi sebelum Islam. Peristiwa ini terjadi di masa Nabi Adam AS. Mengutip buku Di Balik 7 Hari Besar Islam karya KH. Muhammad Sholikhin, kurban di masa tersebut dilakukan oleh anak-anak Nabi Adam AS.

Menurut tafsir Jalalain, al-Qurthubi, dan Ibnu Katsir, termasuk dalam tafsir Kementerian Agama RI, anak Nabi Adam AS yang dimaksud dalam hal ini adalah Qabil dan Habil. Mereka adalah anak pertama dan kedua Nabi Adam AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 27-31. Allah SWT berfirman:

Artinya: "Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti akan membunuhmu." Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam. Sesungguhnya aku ingin engkau kembali (kepada-Nya) dengan (membawa) dosa (karena membunuh)-ku dan dosamu (sebelum itu) sehingga engkau akan termasuk penghuni neraka. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim." Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya.209) Maka, dia pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi."

ADVERTISEMENT

Turunnya Perintah Kurban bagi Umat Islam

Menurut Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu Juz 4, ibadah kurban disyariatkan pada tahun ketiga Hijrah, bersamaan dengan zakat dan salat hari raya.

Perintah kurban tersebut temaktub dalam Al-Qur'an, As-Sunnah, dan ijma para ulama. Adapun, landasan kurban dari Al-Qur'an adalah firman Allah SWT:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢

"Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!" (QS Al Kautsar: 2).

Selain itu, firman yang menjelaskan perintah kurban juga terdapat dalam surah Al Hajj ayat 36. "Unta-unta itu Kami jadikan untukmu sebagai bagian dari syiar agama Allah."

Sementara itu, landasan dari As-Sunnah salah satunya sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Aisyah RA. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada satu amal pun yang dilakukan anak cucu Adam pada hari ray akurban yang lebih dicintai Allah SWT dibandingkan amalan menumpahkan darah (hewan). Sesungguhnya ia (hewna-hewan yang dikurbankan itu) pada hari kiamat kelak akan datang dengan diiringi tanduk, kuku, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah yang ditumpahkan (dari hewan itu) telah diletakkan Allah SWT di tempat khusus sebelum ia jatuh ke permukaan tanah. Oleh karena itu, doronglah diri kalian untuk suka berkurban." (HR al Hakim, Ibnu Majah, dan at Tirmidzi yang mengatakan kualitas hadits ini hasan gharib).

Hukum kurban di hari Idul Adha menurut ketetapan jumhur ulama adalah sunnah bagi setiap orang yang mampu.


(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads