Menguap merupakan hal yang lumrah saat seseorang mengantuk ataupun merasa lelah dan stres. Namun, tahukah kalian bahwa menguap bisa menular?
Kebanyakan orang tidak sadar jika berada dekat dengan orang yang menguap, pasti ia ikut juga. Meski bukan hal yang baru, pertanyaan ini pasti sering muncul di benak kebanyakan orang.
Dikutip dari Wonderopolis, tidak ada yang tahu pasti terkait alasannya. Namun, ada beberapa teori yang bisa menjadi jawaban dari pertanyaan ini, apa saja?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Adanya Pengaruh Neuron Cermin Ketika Menguap
Saat seseorang menguap maka terjadi cerminan sosial yang dipicu oleh neuron cermin yang ada pada otak manusia.
Sel-sel dari neuron cermin membantu otak memperhatikan perilaku yang berguna pada orang lain dan kemudian menirunya. Ketika seseorang melihat orang lain menguap, maka neuron cermin akan mengamati tindakan tersebut dan menafsirkannya, sehingga menyebabkan seseorang menguap.
2. Menguap Terjadi Karena Ikatan Sosial yang Kuat
Selain itu, teori lain mengatakan saat seseorang menguap dan orang yang di dekatnya ikut menguap maka keduanya memiliki ikatan sosial yang kuat. Bahkan, banyak ahli yang percaya kalau fenomena ini merupakan salah satu bentuk empati.
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu menjalin hubungan dengan sesamanya. Itu sebabnya banyak ahli yang lebih mempercayai teori ini.
3. Menguap Tidak Menular Sama Sekali
Teori yang ketiga yaitu bisa jadi menguap tidak menular sama sekali. Mungkin seseorang menguap karena kebetulan, terlebih para ahli mengatakan saat seseorang menguap, ada banyak faktor yang menjadi penyebab, seperti suhu dan waktu.
Faktor pemicu itu dapat dialami oleh siapa saja di area yang sama. Makanya, ketika seseorang menguap bisa jadi hanya suatu kebetulan.
Bahkan ternyata tidak semua orang bisa tertular menguap. Tiap individu memiliki kerentanan yang berbeda terhadap perilaku menguap, ada yang memang mudah ditularkan, ada juga yang tidak merasakan efeknya sama sekali jika memang tidak mengantuk.
Dikutip dari Psychology Today, hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang menggunakan 328 orang peserta. Sebanyak 222 orang menguap setidaknya 1 kali saat diberi tontonan video "Yawn-O-Meter," sedangkan sisanya ada yang menguap lebih dari 1 kali dan bahkan ada juga yang tidak.
Jadi, sepertinya belum ada jawaban pasti terkait menularnya perilaku menguap. Namun, secara garis besar berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, menguap terjadi bila berdekatan satu sama lain.
Saat individu berada cukup jauh dari individu lainnya, maka perilaku menguap ini tidak akan menular.
(pal/pal)