Apa Perbedaan Sholat Ghaib dan Sholat Jenazah?

ADVERTISEMENT

Apa Perbedaan Sholat Ghaib dan Sholat Jenazah?

Rahma Harbani - detikEdu
Minggu, 12 Jun 2022 12:00 WIB
Ratusan ASN Pemkot Bandung gelar doa bersama dan salat gaib untuk anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Salat digelar di Masjid Al-Ukuwwah Kota Bandung.
Ilustrasi sholat ghaib, apa bedanya dengan sholat jenazah? (Wisma Putra/detikcom)
Jakarta -

Pelaksanaan sholat ghaib dan jenazah ditujukan mendoakan jenazah sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah tersebut. Lantas, apakah ada perbedaan di antara keduanya?

Pada dasarnya, sholat ghaib juga termasuk dengan sholat jenazah itu sendiri. Hanya saja, hal utama yang menjadi pembeda pelaksanaan sholat ghaib dan jenazah adalah keberadaan dari jenazah.

"Jadi, sholat ghaib adalah sholat jenazah itu sendiri namun dengan niat yang berbeda. Pelaksanaan salat ghaib sama dengan salat jenazah," tulis Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam artian, sholat jenazah dilakukan dengan orang yang meninggal dunia berada di hadapan jemaah yang hendak menyolatkannya. Sebaliknya, sholat ghaib adalah sholat jenazah yang dilakukan tanpa adanya tubuh orang yang wafat di tempat pelaksanaan sholat.

Untuk itulah, pembedanya terletak pada bacaan niatnya meskipun tata cara pelaksanaannya masih terbilang sama. Mengutip Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah), berikut bacaan niat sholat ghaib dan jenazah baik laki-laki maupun perempuan.

ADVERTISEMENT

Niat Sholat Ghaib dan Jenazah

1. Niat sholat ghaib jenazah laki-laki

أُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ (اْلمَيِّتَةِ) اْلغَائبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلّهِ تَعَالى

Bacaan latin: Usholli alalmayyiti (fulaan) alghoo'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (nama) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala,"

2. Niat sholat ghaib jenazah peremuan

أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَةٍ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli alalmayyitati (fulaanah) alghoo'ibati arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (nama) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala,"

3. Niat sholat ghaib tanpa diketahui identitasnya

أُصَلِّى عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ اْلإِمَامِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالى

Bacaan latin: Usholli ala man sholla alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati (makmuman) lillahi ta'ala

Artinya: "Aku sholat ghaib atas mayyit yang disholati imam empat kali takbir fardu kifayah makmum karena Allah Ta'ala,"

4. Niat sholat jenazah laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا/ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin (imaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

5. Niat sholat jenazah perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا/ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin (imaman/ma'muman) lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

Sholat ghaib maupun sholat jenazah adalah ibadah yang bersifat fardhu kifayah yang artinya kewajiban melakukan ibadah gugur jika sudah ada yang melakukannya. Namun, jika tidak ada yang menjalankannya, maka semua orang di wilayah itu ikut berdosa.

Sebetulnya, kebolehan menyolatkan jenazah tanpa kehadiran orang yang hendak dimakamkan ini terbagi menjadi dua pendapat di kalangan imam mahzab besar. Khususnya antara Mahzab Hanafi dengan Mahzab Syafi'i dan Hambali.

Mahzab Syafi'i dan Hambali berpendapat, sholat ghaib hukumnya sah dilakukan karena kehadiran jenazah bukan termasuk dengan syarat sah dalam pelaksanaan sholat. Bahkan, masih dikatakan sah bila dilakukan pada jarak yang tidak terlalu jauh dari lokasi jenazah atau sekitar kurang dari jarak qashar.

Sebaliknya, Mahzab Hanafi justru menetapkan kehadiran jenazah sebagai syarat sah pelaksanaan sholat, sebagaimana dikutip dari buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat. Berikut penjelasannya dari buku tersebut,

"Dalam pandangan mahzab ini (Hanafi), tanpa kehadiran jenazah tidak ada sholat jenazah. Artinya, Mahzab Hanafi memandang tidak ada sholat ghaib untuk jenazah," tulis Ahmad Sarwat.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads