Kisah Perjalanan Haji Pertama Masyarakat Indonesia Setelah Merdeka

ADVERTISEMENT

Kisah Perjalanan Haji Pertama Masyarakat Indonesia Setelah Merdeka

Devi Setya - detikEdu
Sabtu, 11 Jun 2022 15:00 WIB
Muslims perform late night prayers on the night of 27th Ramadan in the Grand Mosque during the holy month of Ramadan, in the holy city of Mecca, Saudi Arabia, April, 2022. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Ilustrasi suasana jamaah melakukan ibadah haji Foto: VIA REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY
Jakarta -

Selalu ada kenangan dari setiap perjalanan ibadah haji. Seperti perjalanan haji pertama bagi masyarakat Indonesia setelah meraih kemerdekaan, 17 Agustus 1945.

Peristiwa suka dan duka tentu dialami oleh umat muslim yang menjalankan ibadah haji. Pengalaman saat di perjalanan maupun ketika menjalankan rukun haji menjadi hal yang tak mungkin terlupakan.

Kini setiap tahunnya ada ribuan orang Indonesia yang pergi ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Antrean calon jemaah haji pun sudah mengular, bahkan harus rela menunggu bertahun-tahun demi mendapatkan kuota haji tahunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas setelah merdeka, kapan umat muslim di Indonesia pertama kali berangkat haji?

Dilansir dari NU Online (7/6) salah satu momen keberangkatan haji yang patut kita kenang adalah pemberangkatan haji pertama kali setelah Indonesia merdeka. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Misi Haji I Republik Indonesia. Momen ini terjadi pada tahun 1948, tiga tahun setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

ADVERTISEMENT

Salah satu jamaah haji yang ikut dalam rombongan ini adalah KH R. Mohammad Adnan. Ia menuliskan pengalaman ini lewat sebuah catatan pribadi yang ditulis tangan.

KH R. Mohammad Adnan sendiri bertugas sebagai ketua Misi Haji I. Kemudian ada Saleh Su'ady selaku sekretaris, H. Syamsir Sutan Rajo Ameh sebagai bendahara dan Ismail Banda sebagai anggota.

KH R. Mohammad Adnan atau yang akrab disapa Den Kaji Adnan ini adalah pria asli Solo. Ia adalah anak Tumenggung Tafsir Anom V, seorang penghulu Keraton Surakarta yang juga penasihat raja di bidang keagamaan Islam. Di Tahun 1950, Kiai Adnan juga pernah mengemban amanah sebagai penasehat Syuriah PBNU serta Dewan Pimpinan Umum PBNU.

Bagi Den Kaji Adnan, pergi ke Mekkah ini bukanlah yang pertama kalinya. Ia sebelumnya sudah pernah menginjakkan kaki di Mekkah pada tahun 1908 dan 1927. Pada kesempatan pertama, ia dikirim oleh ayahnya ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam di Madrasah Darul Ulum dan berguru kepada Kiai Mahfud Tremas, Kiai Idris, Syaikh Ahmad Al Minangkabawi dan Syekh Syatho.

Den Kaji Adnan bukanlah orang sembarangan. Ia menjabat sebagai Ketua Mahkamah Islam Tinggi saat ditugaskan berangkat ke Mekkah. Pria yang juga arsitek Masjid Tegalsari dan Al-Muayyad Mangkuyudan ini mendapat tawaran langsung dari Menteri Agama saat itu, K.H Masjkur bersama Syamsir untuk menjadi ketua Misi Haji I.

Sebelum berangkat pun Den Kaji Adnan juga pernah bertemu Presiden dan Wakil Presiden RI, Soekarno-Hatta. Setelah semua persiapan rampung, rombongan haji pertama setelah Indonesia merdeka ini berangkat pada 26 September 1948.

Mereka berangkat pada pukul 02.00 WIB melalui jalur udara dari Pelabuhan Udara Maguwo Yogyakarta menuju ke Bangkok dengan menggunakan pesawat carteran milik "Pacific Overseas Airlines Service" (POAS). Selanjutnya perjalanan ditempuh dengan pesawat KLM menuju ke barat, ke Kalkuta (India) dan Karachi (Pakistan) sebelum turun di Kairo (Mesir).

Ada hal menarik dari perjalanan haji ini. Masing-masing orang berbekal uang Rp 3.500. Tentu saja pada masa ini, akses transportasi yang tersedia masih sangat terbatas. Tidak semua orang bisa mudah berangkat ke tanah suci.

Kisah perjalanan haji ini dicatat lengkap oleh Den Kaji Adnan. Ada misi khusus yang dijalankan Den Kaji Adnan yakni mengadakan kontak dengan Raja Ibnu Saud dan pemimpin-pemimpin negara Islam yang sedang menjalankan ibadah haji, untuk merundingkan agar mendapat pengakuan kemerdekaan Indonesia




(dvs/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads