Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) merupakan salah satu organisasi yang dibuat oleh Jepang pada saat menjajah Indonesia. Sebelum dibentuknya Jawa Hokokai, Jepang juga sempat membentuk organisasi-organisasi sosial lainnya seperti Gerakan Tiga A dan Putera.
Namun pada masa itu, pihak Jepang menyadari kalau organisasi sosial Putera lebih memiliki manfaat besar bagi pihak Indonesia ketimbang Jepang sendiri, sehingga dibentuklah Jawa Hokokai. Anggota Jawa Hokokai mencakup semua golongan masyarakat, diantaranya Cina, Arab dan Pribumi.
Jawa Hokokai didirikan 8 Januari tahun 1944 oleh Jenderal Kumakici Harada yang merupakan Panglima Tentara XVI. Organisasi sosial ini dimaksudkan untuk menggerakkan rakyat secara luas, sebagaimana dilansir dari buku Sejarah 2 yang disusun oleh Drs. Sardiman A.M, M.Pd.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan pusat Jawa Hokokai dipegang langsung oleh Gunseikan. Gunseikan merupakan kepala pemerintahan militer pada masa penjajahan.
Ir. Soekarno dan Hasyim Asyari juga merupakan anggota Jawa Hokokai yang memegang peran sebagai penasehat. Dalam praktiknya, Jawa Hokokai terdiri dari berbagai macam himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesinya masing-masing, seperti Kyoib Hokokai (kebaktian para pendidik guru-guru) dan Isi Hokokai (wadah kebaktian para dokter).
Peran Jawa Hokokai sendiri mengerahkan tenaga dan mobilisasi potensi sosial ekonomi, contohnya dengan melakukan penarikan hasil bumi sesuai target yang ditentukan. Hasil bumi tersebut diperuntukkan sebagai pemenuh kebutuhan pangan tentara Jepang pada masa perang, namun penarikan hasil bumi kian lama kian mempersulit rakyat.
Jawa Hokokai hanya dapat berkembang di pulau Jawa, penyebabnya banyaknya suku, adat istiadat dan bahasa sehingga sulit untuk memusat.
Tiga Dasar Kebaktian Jawa Hokokai
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3, Jawa Hokokai berasal dari kata hoko seishin yang artinya semangat kebaktian. Kebaktian yang dimaksud memiliki 3 dasar, yaitu:
1. Mengorbankan diri.
2. Mempertebal persaudaraan.
3. Melakukan tugas untuk Jepang.
Ketiga dasar itu menjadi tuntutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pada masa itu, Jepang terhimpit dalam perang melawan negara-negara Barat.
Syarat Khusus Keanggotaan Jawa Hokokai
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para anggota Jawa Hokokai, syarat tersebut diantaranya:
1. Minimal berumur 14 tahun.
2. Bangsa Indonesia atau Jepang.
3. Seorang pegawai negeri.
4. Anggota dari organisasi kelompok profesi.
Kegiatan Jawa Hokokai
Sebagai organisasi resmi yang dipantau langsung oleh pemerintah Jepang, Jawa Hokokai memiliki agenda-agendanya tersendiri. Agenda tersebut meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.
2. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antar segala bangsa.
3. Memperkokoh pembelaan tanah air.
Nah, itulah pembahasan mengenai organisasi Jawa Hokokai. Semoga bisa dipahami dengan jelas ya, detikers!
(lus/lus)