Pengubahan nama negara Turki menjadi Turkiye telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis pekan lalu (02/06/2022). Mengutip dari CNN International, para organisasi internasional kini juga diwajibkan menggunakan nama tersebut. Namun, hal ini pun tidak dapat terjadi dalam sekejap.
Sementara itu, apakah detikers menyadari bahwa warna biru pada bendera Prancis juga telah berubah? Hal ini bahkan terjadi sejak lebih dari setahun yang lalu.
Dikatakan dalam Euronews, warna biru navy yang digunakan dalam bendera Prancis kini lebih gelap. Meski tidak sangat mencolok, peralihan warna tersebut dapat dinilai cukup signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membicarakan soal negara yang berganti nama dan bendera, sejumlah negara di dunia ini nyatanya sudah pernah melakukannya.
Negara yang Pernah Ganti Nama
Mengutip dari World Atlas dan CNBC Indonesia, berikut ini beberapa contoh negara yang pernah mengganti namanya selain Turki:
1. Persia menjadi Iran
Pada tahun 1935, pemerintah Iran mengarahkan negara-negara yang punya hubungan diplomatik untuk menyebut mereka sebagai Iran. Usulan mengubah nama Persia menjadi Iran diduga dipengaruhi oleh Duta Besar Iran untuk Jerman yang juga dipengaruhi oleh Nazi.
Walau ada sikap kontra dari sejumlah kalangan, pada akhirnya persepsi masyarakat pun berubah dan kini secara bebas dipergunakan nama Iran.
2. Kampuchea menjadi Kamboja
Negara Kamboja telah berganti nama beberapa kali, utamanya saat penguasa baru ingin menghapus jejak yang sebelumnya. Antara tahun 1953 dan 1970, negara ini berubah namanya menjadi Kerajaan Kamboja. Lalu, pada 1970 sampai 1975 dinamai sebagai Republik Khmer.
Saat pemerintahan Komunis, pada 1975-1979, negara ini disebut sebagai Kampuchea Demokratik. Kemudian, di bawah otoritas transisi PBB tahun 1989 sampai 1993, berubah menjadi negara Kamboja.
Pasca pemulihan monarki pada 1994, Kamboja berganti menjadi Kerajaan Kamboja.
3. Burma menjadi Myanmar
Myanmar semula bernama Burma, hingga akhirnya junta militer mengubahnya pada 1989.
Perubahan tersebut diakui oleh PBB dan berbagai negara di dunia, termasuk Prancis dan Jepang. Walau begitu, Amerika Serikat dan Inggris tidak mengakui junta militer yang mengganti nama Myanmar ini.
4. Siam menjadi Thailand
Selama berabad-abad, negara tetangga ini diperintah seorang raja dan disebut sebagai Siam. Lalu, pada 1939 raja yang memerintah tersebut berganti nama setelah negara ini menjadi bentuk monarki konstitusional.
Nama baru tersebut diucapkan sebagai Prathet Thai yang dalam bahasa lokal diartikan sebagai negara orang-orang bebas.
5. Transyordania menjadi Yordania
Sejak September 1922 sampai 1946, Transyordania diakui sebagai negara bagian sekaligus berada di bawah mandat Inggris. Setelah ratifikasi perjanjian London pada Mei 1946, pihak berwenang menamainya sebagai The Hashemite Kingdom of Transjordan.
Tahun 1949, namanya diubah lagi menjadi The Hashemite Kingdom of Jordan. Yordania sendiri disebut sebagai Kerajaan Hashemite karena diperintah Kerajaan Hashemite.
6. Holland ke Netherlands (Belanda)
Sejak Januari 2020, Holland bersatu dengan Netherlands. Baik Holland ataupun Netherlands sama-sama berarti Belanda dalam bahasa Indonesia.
7. Abyssinia menjadi Ethiopia
Golongan Abyssinia mendirikan Dinasti Solomon pada tahun 1270 dan menyebabkan seluruh negara disebut sebagai Abyssinia. Mereka memerintah sampai abad ke-20.
Nama Abyssinia kemudian diubah menjadi Ethiopia selama Perang Dunia kedua oleh Hailesilase, Raja X Ethiopia. Kendati demikian, sejumlah ahli berargumen lain.
Mereka berpendapat bahwa penggunaan nama Ethiopia sudah berlaku sejak abad ke-4, lalu nama Abyssinia baru dipopulerkan orang Arab, serta wilayah Ethiopia secara geografis dinilai lebih besar.
Negara yang pernah ganti bendera, klik selanjutnya >>>