Tahawwur adalah sifat yang sejatinya selalu ada dalam diri manusia. Namun sebagai umat Islam, sifat ini ternyata wajib dihindari karena merugikan muslim dan lingkungan sekitar.
Dikutip dari situs Cendikia Kemenag, tahawwur adalah nekad yang berarti melakukan tindakan tidak pada tempat dan waktu. Senada dengan info tersebut, Suara Muhammadiyah mengartikan tahawwur adalah membabi buta.
Sifat tahawwur adalah bagian dari Quwwah Al-Ghadhab, satu dari tiga kekuatan yang membentuk akhlak manusia. Quwwah Al-Ghadhab adalah dorongan dari dalam batin untuk menolak yang tidak disenangi.
Sifat ini juga memungkinkan manusia mendapat kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Quwwah Al-Ghadhab menjadi sumber utama dan dasar akhlak yang bersifat Syaja'ah atau keberanian.
"Dengan sifat syaja'ah manusia berani berkorban apa saja untuk meraih kebahagian dan kemuliaan batinnya. Dia berani berkorban tidak hanya dengan apa yang dimiliki, tapi juga jiwa dan raga," tuis buku tersebut.
Imam Al Ghazali dalam kitab Mizan al-Amal menjelaskan beberapa sifat yang berasal syaja'ah, bagan dari Quwwah Al Ghadhab. Sifat ini adalah:
a. Al-Karam yaitu kebaikan budi
b. An-Najdah yaitu membantu atau menolong
c. Kibr an-Nafs yaitu berjiwa besar
d. Al-Ihtimal yaitu ketahanan dalam bekerja
e. Al-Hilm yaitu santun
f. Al-Wiqar yaitu tenang.
Selain syaja'ah, Quwwah Al Ghadhab juga bisa mendorong muslim memiliki sifat tahawwur karena ingin menolak yang tidak disenangi. Seorang muslim dilarang menuruti keinginan atau dorongan untuk nekad dan membabi buta.
"Buya Hamka menulis, kalau kita suka menuruti nafsu tahawwur, timbulah daripadanya ranting-ranting sifat buruk (madzmumah) yang lain. Sebutlah kotor-mulut, pengumpat, lekas marah, keras-kepala, melupakan kesalahan diri," tulis Suara Muhammadiyah.
Rasulullah SAW dalam haditsnya telah menjelaskan keutamaan sifat menahan marah, yang diperoleh dengan mengendalikan tahawwur. Salah satunya, aksi dan perkataan yang selalu berlaku baik.
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ
Artinya: "Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah." (HR Bukhari).
Simak Video "5 Cendekiawan Muslim yang Sangat Berpengaruh di Dunia "
[Gambas:Video 20detik]
(row/lus)