Kalimat astagfirullah dan astaghfirullahaladzim sesungguhnya sangat sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya terdengar sama meski penulisan latinnya berbeda.
Astagfirullah dan astaghfirullahaladzim adalah kalimat istighfar yang memiliki keutamaan bagi kehidupan muslim. Ulama besar Quraish Shihab menjelaskannya dalam buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan.
"Kalau kita berkata astaghfirullah, saya memohon Allah memperbaiki keadaan saya. Kita ini banyak kekurangan, banyak kesalahan, mudah-mudahan Allah memperbaiki," kata Quraish Shihab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan keutamaan ini, tentu umat muslim ingin mengucapkan kalimat istighfar dengan baik dan benar. Termasuk mengetahui saat yang tepat untuk mengucapkan kalimat istighfar. Berikut penjelasannya
A. Astagfirullah dan astaghfirullahaladzim, mana yang benar?
Kedua versi kalimat istighfar tersebut sama-sama ditemukan dalam hadits Nabi SAW. Namun astagfirullah ditulis sebagai astaghfirullah
1. Astaghfirullah
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: "كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ". قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ.
Artinya: Tsauban bercerita, "Jika Rasulullah SAW selesai sholat beliau beristighfar tiga kali, lalu membaca Allahumma antas salam wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom." Al-Walid (salah satu perawi hadits) bertanya kepada al-Auza'i, "Bagaimanakah istighfar beliau?" "Astaghfirullah, astaghfirullah" jawab Al-Auza'i. (HR Muslim).
2. Astaghfirullahaladzim
"مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَرَّ مِنْ الزَّحْفِ"
Artinya: Siapa mengucapkan "Astaghfirullahal azhim alladzi la ilaha illah huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih" niscaya akan diampuni walaupun lari dari medan perang". (HR Tirmidzi).
Astaghfirullah dan astaghfirullahaladzim berasal dari kata ghofara yang berarti menutup. Quraish Shihab menjelaskan secara umum yang ditutupi Allah SWT secara umum adalah dosa. Namun sebetulnya segala hal yang buruk pada manusia ditutup Allah SWT.
"Sebenarnya, banyak yang lain yang ditutup Allah. Isi perut dan isi hati kita ditutup. Dosa kita alangkah banyaknya ditutupi Allah. Orang nggak tahu dosa kita. Itu istighfar. Allah menggambarkan dirinya ghofar, ghafur, berulang-ulang dan berkali-kali menutupi," kata Quraish Shihab.
Selain menutupi, makna lain ghofara dalam astaghfirullah dan astaghfirullahaladzim adalah memperbaiki. Mengucapkan istighfar artinya minta Allah SWT memperbaiki kondisi diri sehingga lebih baik untuk sendiri dan lingkungan sekitar.
"Ya Allah banyak penyakit dalam diri saya perbaiki keadaan saya. Ya Allah banyak kekurangan dan kebutuhan saya, perbaiki keadaan saya. Itu arti istighfar," kata penulis tafsir Al Misbah tersebut.
B. Kapan waktu yang tepat mengucapkan astaghfirullah dan astaghfirullahaladzim?
Menurut Quraish Shihab, astaghfirullah dan astaghfirullahaladzim bisa diucapkan kapan saja karena manusia tak pernah luput dari dosa. Sehingga, kalimat istighfar dapat dibaca tiap saat tanpa harus menunggu saat khilaf atau marah.
Penjelasan ini didasarkan pada hadits yang menggambarkan banyaknya Nabi SAW mengucapkan istighfar tiap hari, meski telah berstatus manusia pilihan Allah SWT. Berikut haditsnya
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Artinya: "Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat padaNya dalam sehari lebih dari 70 kali. (HR Bukhari).
Astaghfirullah dan astaghfirullahaladzim sesungguhnya adalah kalimat ringan, namun sangat berat timbangannya. Semoga tak pernah segan mengucapkannya tiap saat.
(row/lus)