Kenapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Azan?

ADVERTISEMENT

Kenapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Azan?

Rahma Harbani - detikEdu
Sabtu, 14 Mei 2022 07:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi. Kenapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah azan untuk menyerukan salat? (iStock)
Jakarta -

Bilal bin Rabah menjadi sosok yang dipercaya Nabi Muhammad SAW untuk mengumandangkan azan sebagai seruan salat semasa hidupnya. Imam besar kebangsan Arab Saudi, Syekh Assim Al Hakeem, bahkan menyebut, Nabi Muhammad sendiri tidak pernah mengumandangkan azan.

Kenapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah azan?

Alasan di balik fenomena ini sudah banyak didiskusikan oleh kalangan cendekiawan muslim. Salah satunya Syekh Assim yang berpendapat, Nabi Muhammad tidak pernah azan karena tanggung jawab yang diemban beliau semasa hidup untuk umatnya lebih besar.

Tanggung jawabnya sebagai khalifah tersebut tidak mungkin diserahkan pada orang lain. Sebab itu, beliau meminta bantuan sahabatnya, Bilal bin Rabah, untuk mengumandangkan azan sebagai seruan salat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan azan, karena beliau sudah banyak disibukkan dengan urusan yang lebih penting dan bernilai lebih besar bagi umatnya," jelasnya, dikutip dari laman resmi miliknya, Jumat (13/5/2022).

Senada dengan itu, Imam Nawawi dalam Kitab al Majmu' yang dikutip dari laman Kantor Wilayah Mufti Malaysia mengaitkan hujjah tersebut dengan sabda dari Umar bin Khattab RA. Dinarasikan oleh al Baihaqi, Umar bersabda:

ADVERTISEMENT

لَوْ كُنْتُ أُطِيقُ الأَذَانَ مَعَ الْخِلافَةِ لأَذَّنْتُ

Artinya: "Jika aku mampu (memenuhi kewajiban) untuk mengumandangkan azan sekaligus (memenuhi tugas) untuk khilafah, aku akan menyerukan azan,"

Alasan lain kenapa Nabi Muhammad tidak pernah azan yakni beliau adalah sosok yang selalu istiqomah dalam mengerjakan sesuatu. Seperti disinggung sebelumnya, waktu beliau sudah disibukkan untuk urusan umat.

Hal itu yang membuatnya tidak bisa berkomitmen dalam hal lain yakni mengumandangkan azan tiap waktu salat. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Izzuddin Abdul Salam dalam Kitab Ahasin al Kalam.

Pendapat berikutnya diungkap oleh al Hattab dalam Kitab Mawahib al-Jalil. Menurutnya, lafaz azan sendiri yang memiliki klausa keharusan itulah yang menjadi salah satu alasan Nabi Muhammad tidak pernah azan.

Lafaz, 'bersegeralah untuk salat' bermakna kewajiban langsung saat itu juga bila Nabi Muhammad SAW yang mengumandangkannya. Sebab panggilannya bernilai wajib dan beliau hendak melindungi umatnya dari timpaan azab sebagaimana disebut dalam surah An Nur ayat 63:

لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara) sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih,"

Terakhir, alasan kenapa Nabi Muhammad tidak pernah azan karena adanya lafaz azan yang bersifat kesaksian. Imam al-Naisaburi dalam Nur al-Absor berkata:

"Bersaksi kepada Nabi SAW juga merupakan bagian dari azan itu sendiri. Jadi, tidak benar baginya untuk bersaksi atas dirinya sendiri," jelasnya.

Sebetulnya, Rasulullah SAW bukannya tidak pernah mengumandangkan azan sama sekali. Dalam keterangan sejumlah hadits yang dikutip dari buku Tadihul Adillah 4 oleh H Muhammad Syafi`i Hadzami, Rasulullah SAW pernah beberapa kali mengumandangkan azan namun bukan dalam konteks seruan untuk salat.

Salah satunya seperti yang diceritakan dari Abu Rafi RA, Rasululullah SAW pernah terlihat membacakan azan pada cucunya yang baru lahir. Berikut haditsnya,

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ

"Aku pernah melihat Rasulullah SAW melakukan azan pada telinga Husein ketika ia dilahirkan oleh Fatimah dengan azan salat," (HR Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi).

Di samping itu, Syekh Abddullah As-Syarqawi dalam Kitab Hasyiyatut Tahrir pernah menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengumandangkan azan sekali saat dalam perjalanan atau safar. Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama Online, ada perbedaan pendapat mengenai lafaz azan yang dikumandangkan Rasulullah saat itu.

قَالَ الشَّيْخُ عَبْدُ اللهِ الشَّرْقَاوِيُّ فِى حَاشِيَةِ التَّحْرِيرِ: أَذَّنَ صلى الله عليه وسلم مَرَّةً فِى سَفَرِهِ فَقَالَ فِيهِ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَقِيلَ: أَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللهِ

Artinya, "Syekh Abdullah Asy-Syarqawi di dalam kitab Hasyiyatut Tahrir berkata, 'Rasulullah SAW pernah sekali melakukan azan ketika dalam perjalanan. Kemudian dalam azan tersebut beliau mengumandangkan, 'Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Dan pendapat lain (qila) beliau mengucapakan, 'Asyhadu anni Muhammadar Rasulullah,'" (Lihat Kiai Muhajirin Amsar Bekasi, Misbahuz Zhalam Syarhu Bulughil Maram jilid I, halaman 139).

Itulah sejumlah alasan yang menyebabkan kenapa Nabi Muhammad tidak pernah azan untuk seruan salat. Meski tidak dilakukan olehnya, beliau beberapa kali telah menyebutkan keutamaan seorang muazin hingga tata cara pelaksanaannya.




(rah/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads