Dua peristiwa sejarah Islam yang bertepatan dengan bulan Ramadan adalah Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. Keduanya sama-sama memiliki kaitan dengan peristiwa turunnya Al Quran sebagai pedoman hidup manusia ke bumi.
Apa perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar?
1. Definisi
Nuzulul Quran diartikan sebagai hari turunnya Al Quran pada tanggal 17 Ramadan 610 M, sebagaimana disebut Imam Ibnu Katsir dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah. Pada saat itu, Al Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui Malaikat Jibril.
Ahli tarikh menganalisa penanggalan Nuzulul Quran dalam firman Allah SWT yang termaktub pada surat Al Anfal ayat 41,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,"
Mereka berpendapat dalam buku Jangan Lepaskan Islam walau Sedetik yang ditulis oleh Masyuril Khamis, maksud kalimat, 'hari bertemu dua pasukan,' dalam ayat tersebut merupakan permulaan perang Badar. Pasukan kaum muslimin berhadapan dengan kaum Quraisy disebut terjadi pada 17 Ramadan malam hari.
Sementara Lailatul Qadar didefinisikan sebagai malam kemuliaan karena disebut malam yang lebih baik dari seribu bulan. Mengutip All About Ramadhan oleh Rosidin, tidak ada yang tahu secara pasti waktu datangnya Lailatul Qadar, namun diyakini terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan, tepatnya malam-malam ganjil.
Keterangan di atas didasarkan dari hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya mencari lailatul qadar di 10 malam terakhir Ramadan. Beliau bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR Bukhari).
2. Proses turunnya Al Quran
Mengenai turunnya Al Quran dari Lauh Mahfuz, masih ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, pendapat ini dianggap yang paling shahih dan masyhur menurut Imam Jaluddin al Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur'an.
Ada yang berpendapat, proses turunnya Al Quran melalui dua tahapan yang kemudian menimbulkan adanya perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar. Hal ini pun diamini oleh Pimpinan Pesantren Syawarifiyyah, Ustaz Abul Hayyi Nur.
"Al Quran turun secara menyeluruh pada malam Lailatul Qadar. Makanya tanggal 17 Ramadan dijadikan peringatan malam Nuzulul Quran," kata Ustaz Hayyi kepada detikcom.
Lailatul Qadar mengarah pada peringatan turunnya Al Quran dari Lauh Mahfudz. Malaikat Jibril kemudian membawa Al Quran dari tahapan pertama tersebut pada Nabi Muhammad SAW dalam waktu 20-25 tahun.
Berdasarkan penjelasan di atas, Lailatul Qadar merupakan tahapan pertama dalam proses turunnya Al Quran. Kemudian, dilanjutkan dengan Nuzulul Quran sebagai peristiwa turunnya Al Quran yang dilakukan berangsur-angsur.
Hal ini didasarkan pada informasi dari riwayat at Thabari dari Ibnu Abbas yang berbunyi, "Al Quran itu diturunkan dalam Lailatul Qadar di bulan Ramadan ke langit dunia sekaligus semuanya, kemudian dari sana diturunkan sedikit demi sedikit ke dunia,"
3. Lokasi turunnya Al Quran
Masih menyambung dengan penjelasan di atas, perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar terlihat pula dari lokasi turunnya wahyu Al Quran. Pada malam Lailatul Qadar, Al Quran turun secara sekaligus di Baitul Izzah atau langit dunia.
Sementara itu, Rasulullah SAW menerima wahyu Al Quran untuk pertama kalinya di Gua Hira. Wahyu tersebut diterima Rasulullah dari Malaikat Jibril yang membawanya dari Baitul Izzah.
Menurut buku Al-Itqan fi Ulumil Qur'an, Imam al Hakim dan Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan sebuah riwayat melalui Hassan bin Hurair, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas.
"Al Quran telah dipisah dari adz-Dzikr, kemudian diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia, kemudian Jibril membawa turun kepada Nabi SAW. Sanad-sanad riwayat tersebut semuanya shahih," tulis buku tersebut.
Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar ini pula yang kemudian menyebabkan perbedaan peringatan Nuzulul Quran di Indonesia dan Mesir. Mengutip laman IAIN Madura, peringatan Nuzulul Quran di Indonesia dilakukan tiap 17 Ramadan, sementara masyarakat muslim Mesir memperingatinya setiap 27 Ramadan.
(rah/row)