Nuzulul Quran adalah momen yang sangat spesial bagi muslim Indonesia dan dunia. Dikutip dari laman IAIN Madura, Nuzulul Quran adalah malam diturunkannya Al Quran yang menjadi pedoman hidup manusia.
Masih dari sumber yang sama dengan mengutip Tafsir Al Muyassar, Nuzulul Quran adalah ketika diturunkannya ayat pertama Al Quran di bulan Ramadan. Nuzulul Quran terjadi pada momen lailatul qodar yang lebih baik daripada seribu bulan.
"Di Indonesia, Nuzulul Quran diperingati pada 17 Ramadan berbeda dengan Mesir yang menetapkan pada tanggal 27 Ramadan," tulis artikel tersebut yang merupakan karya Ach Faiz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di malam yang mulia ini, tak heran jika umat muslim melakukan berbagai cara untuk memperingatinya. Dikutip dari laman Laduni.id, salah satunya adalah dengan membaca doa yang bertujuan meminta ampunan Allah SWT
Doa Nuzulul Quran
1. اَللهُم اغْفِرَلِيْ وَلِوَالِدَى ورْحَمْهُمَا كَمَارَبيَانِيْ صَغِيْرًا
Arab latin: Allahummaghfir lii wa liwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shaghiraa
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi aku di waktu kecil."
2. اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab-latin: Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku."
Seorang muslim tentu tak masalah jika membaca doa tersebut saat memperingati Nuzulul Quran. Namun seorang muslim sebaiknya mengetahui cara Nabi SAW memperingati turunnya Al Quran.
Nuzulul Quran secara umum terjadi di bulan Ramadan, yang merupakan momen penuh berkah dari Allah SWT. Dalam beberapa hadits diceritakan cara beliau memperingati turunnya Al Quran
كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: "Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur'an bersamanya." (HR Al Bukhari).
Selain itu, Nabi SAW dikisahkan membaca Al Baqarah saat salat tarawih. Rasulullah SAW juga membaca An Nisa dan Al Imran hingga selesai.
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ فَقُلْتُ يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ثُمَّ مَضَى فَقُلْتُ يُصَلِّي بِهَا فِي رَكْعَةٍ فَمَضَى فَقُلْتُ يَرْكَعُ بِهَا ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ ثُمَّ رَكَعَ فَجَعَلَ يَقُولُ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ قَامَ طَوِيلًا قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ ثُمَّ سَجَدَ فَقَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى فَكَانَ سُجُودُهُ قَرِيبًا مِنْ قِيَامِهِ
Artinya: Dari Hudzaifah bin Al Yaman ia berkata, "Pada suatu malam, aku salat bersama Nabi SAW, lalu Beliau memulai dengan surat Al Baqarah (setelah Al Fatihah). Dalam hati aku berkata, (mungkin) beliau akan rukuk setelah sampai seratus ayat, namun ternyata beliau melanjutkan.
Dalam hati aku berkata, (mungkin) beliau melakukan shalat ini dengan membaca (habis) surat Al Baqarah, namun beliau melanjutkan dengan surat An Nisa dan menyelesaikannya, kemudian membaca surat Ali Imran dan menyelesaikannya.
Beliau membacanya dengan perlahan. Ketika sampai pada ayat tentang tasbih, maka beliau bertasbih, dan ketika sampai pada ayat tentang permohonan, maka beliau memohon. Ketika sampai pada ayat permohonan perlindungan, maka beliau berlindung.
Setelah itu beliau rukuk dan mengucapkan, "subhaana rabbiyal 'azhiim" (artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung). Ketika itu rukunya hampir sama dengan berdirinya, lalu beliau mengucapkan "sami'allahu liman hamidah," (artinya: Allah mendengar orang yang memuji-Nya).
Beliau berdiri lama seperti ketika rukuk, lalu beliau sujud dan mengucapkan, "subhaana rabbiyal a'laa," (artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Mahatinggi). Ketika itu sujud beliau hampir sama dengan berdirinya." (HR Muslim).
Hadits tersebut menegaskan, doa Nuzulul Quran bukan satu-satunya cara memperingati turunnya kitab suci bagi umat Islam. Para muslim bisa melakukannya dengan rajin membaca Al Quran mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW.
(row/lus)