Ada 2 Kali Ramadan di 2030, Bakal Dapat THR Dobel Nih?

ADVERTISEMENT

Ada 2 Kali Ramadan di 2030, Bakal Dapat THR Dobel Nih?

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Minggu, 17 Apr 2022 16:00 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi THR Hari Raya Idul Fitri. Ramadan dua kali di 2030 sama artinya dengan dapat THR dua kali? (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Fenomena langka setiap 33 tahun sekali akan kembali lagi pada 2030. Tepatnya, fenomena Ramadan dua kali dalam setahun dalam kalender Masehi sebagaimana diungkap oleh salah satu astronom berkebangsaan Arab Saudi, Khaleed Al Zaqaq.

"Kita akan berpuasa dua kali Ramadan dalam satu tahun pada 2030. Hal ini terjadi pada kalender Masehi, bukan dalam kalender Hijriah," kata Al Zaqaq dikutip dari AW Journal, Minggu (17/4/2022).

Melalui video berdurasi 2 menit 20 detik yang diunggah akun Twitter pribadinya, Al Zaqaq mengatakan, Ramadan pada 2030 bertepatan dengan Ramadan 1451 H dan Ramadan 1452 H. Dalam kalender Masehi, keduanya akan berlangsung pada awal Januari 2030 dan akhir Desember 2030.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada kalender Hijriah (yakni) 1451 H, Ramadan akan dimulai sekitar tanggal 5 Januari 2030 dan pada tahun 1452 H, (awal Ramadan) jatuh sekitar pada tanggal 26 Desember 2030," terang dia.

Al Zaqaq kemudian menyebut, umat muslim di dunia akan melakukan puasa Ramadan 2030 selama 36 hari. Dengan rincian, puasa 30 hari untuk Ramadan 1451 H dan dilanjutkan puasa 6 hari pertama saat Ramadan 1452 H.

ADVERTISEMENT

Apakah bakal dapat 2 kali THR dalam setahun?

Berdasarkan informasi sebelumnya, tidak lantas ada dua kali Hari Raya Idul Fitri selama setahun, meski ada dua kali Ramadan pada 2030. Artinya, tidak ada dua Tunjangan Hari Raya (THR) pada 2030 mendatang.

Sementara untuk THR tahun 2022, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan. Pemberian THR Keagamaan ini menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh.

Besaran THR Keagamaan didasarkan pada masa kerja maupun ketetapan dalam perjanjian kerja. Pemberian THR ini pun diwajibkan bagi pengusaha yang mempekerjakan pekerja lepas yang disesuaikan dari perjanjian kerja harian lepas maupun satuan hasil.

Sebaliknya, dua kali THR atau kedatangan dua kali Hari Raya Idul Fitri dalam setahun diprediksi akan berlangsung tiga tahun setelahnya yakni pada 2033. Dilaporkan dari Masala, hal ini disandarkan dari perhitungan konversi antara kalender Hijriah dan kalender Masehi.

"Berdasarkan kemungkinan penampakan bulan sabit global, pada tahun 1454 H hingga 1455 H (kalender Hijriah) yang bertepatan dengan 2033 (kalender Masehi), akan ada dua Idul Fitri dalam setahun," tulis media Timur Tengah tersebut.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Idul Fitri pada Ramadan 1454 H bertepatan dengan 3 Januari 2033. Kemudian, Idul Fitri yang untuk 1455 H, kemungkinan akan jatuh pada 23 Desember 2033.

Prediksi ini tentunya masih dapat berubah sesuai dengan keputusan hasil sidang isbat pada malam sebelumnya. Khususnya untuk wilayah Indonesia.

Kenapa fenomena 2 kali Ramadan atau Idul Fitri dalam setahun bisa terjadi?

Perlu diketahui sebelumnya, sistem penanggalan kalender Islam atau Hijriah didasarkan pada siklus bulan. Dalam artian, kalender Hijriah membutuhkan 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklusnya.

Sebaliknya, mengutip Aljazeera, kalender Masehi didasari oleh pergerakan bumi mengelilingi matahari. Perbedaan inilah yang kemudian memicu terjadinya 2 Ramadan dalam satu tahun.

"Tahun bulan (Hijriah) lebih pendek 11 hari dari kalender matahari (Matahari), hal ini berarti bahwa hilal Ramadan juga akan teramati dua kali pada tahun 2030," tulis Aljazeera.

Satu tahun dalam kalender Hijriah hanya berlangsung selama 354 hari, bukan 365 hari seperti dalam kalender Masehi. Fakta astronomis ini pula yang menyebabkan permulaan Ramadan selalu lebih awal 10-12 hari pada setiap tahunnya.

Seperti di Indonesia, 1 Ramadan 1443 H atau tahun ini jatuh pada 1 April 2022. Sementara Ramadan 2021 lalu, pemerintah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 12 April 2021.

Ketetapan awal Ramadan tersebut diambil berdasarkan penggabungan hasil dua metode penentuan awal bulan. Metode yang digunakan adalah perhitungan hisab atau astronomis yang kemudian dikonfirmasi melalui rukyatul hilal atau pengamatan hilal.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads