Bunyi Hukum Faraday 1 dan 2 Berikut Rumusnya

ADVERTISEMENT

Bunyi Hukum Faraday 1 dan 2 Berikut Rumusnya

Afifah Rahmah - detikEdu
Rabu, 13 Apr 2022 14:15 WIB
Scientists and scientific equipment In the laboratory,Laboratory research concept,science background
Ilustrasi laboratorium kimia (Foto: iStock)
Jakarta -

Hukum Faraday dirumuskan oleh ahli kimia dan fisika asal Inggris, Michael Faraday. Di tahun 1833, Faraday menjelaskan penemuan tentang aspek kuantitatif dari elektrolisis yang akhirnya menghasilkan dua hukum elektrolisis Faraday.

Dikutip dari Modul Kimia XII yang disusun oleh Arni Wiyati (2020) dalam hal ini elektrolisis adalah sebuah sel elektrokimia dimana energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan.

Aspek kuantitatif yang dimaksud dalam sel elektrolisis berupa massa zat hasil, volume gas hasil, jumlah mol elektron kuat arus, dan waktu elektrolisis. Kedua hukum yang diperoleh dibagi menjadi hukum Faraday 1 dan 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa bunyi hukum Faraday 1 dan 2? Bagaimana rumus hukum Faraday dan cara penyelesaiannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, detikers!

Prinsip Kerja Hukum Faraday

Sebelum itu, kamu harus tahu dulu apa itu hukum Faraday? Hukum Faraday adalah suatu aturan yang menjelaskan hubungan antara massa zat yang diperoleh di elektrode dengan muatan listrik yang disuplai pada elektrolisis.

ADVERTISEMENT

Michael Faraday selama proses elektrolisis melihat setiap atom yang diperoleh akan dibawa oleh satu mol elektron. Maka, ditemukan konstanta guna menghitung besaran muatan dalam satu mol elektron yang dapat mempermudah perhitungan stoikiometri elektrolisis.

Nilai konstanta Faraday (F) yaitu:

F = L / mol x muatan elektron / elektron

F = (6,02214 x 10^23 elektron / mol) x (1,6022 x 10 ^-19 C / elektron)

F = 96.500 C


Apa fungsi penggunaan konstanta di atas? Dikutip dari laman Chemistry Libre Texts, konstanta Faraday dapat menentukan perhitungan stoikiometri tanpa harus menghitung muatan elektron setiap saat.

Bunyi Hukum Faraday 1

Pada hukum Faraday 1 ini dinyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau dilarutkan berbanding lurus dengan muatan yang dilewati dalam sel dan massa ekivalen zat tersebut.

Bunyi hukum Faraday 1 yaitu: "Massa zat yang diperoleh pada elektroda saat proses elektrolisis, sebanding dengan jumlah muatan listrik yang mengalir"

Dari bunyi di atas, kita dapat melihat bahwa massa produk (W) yang diendapkan pada elektroda akan semakin banyak selama beriringan dengan peningkatan muatan listrik (Q) yang dipakai, maka W β‰ˆ Q

Dalam Modul Kimia yang diterbitkan Kemdikbud, diketahui rumus hukum Faraday 1 dinyatakan dengan:

W = e . i . t / F


Keterangan:

W adalah massa zat yang dihasilkan (gram)

e adalah massa ekuivalen

i adalah kuat arus (ampere)

t adalah waktu (sekon)

F adalah tetapan Faraday yaitu 96.500 Coulomb/mol


Bunyi Hukum Faraday 2

Hukum ini berlaku di dua sel elektrolisis yang memiliki zat berbeda. Jumlah zat produk elektrolisis yang berbeda maka akan berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut.

Bunyi hukum Faraday 2 adalah "Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektroda selama elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa ekivalen (e) zat tersebut".

Apabila sebagian sel elektrolisis tersusun berdasarkan seri atau arus listrik sama (jumlah muatan listrik yang sama juga), maka perbandingan massa zat-zat yang diperoleh akan sama dengan perbandingan massa ekivalen masing-masing.


Rumus hukum Faraday 2

W1 / W2 = e1 / e2


Keterangan:

W1 adalah massa zat 1 (gram)

W2 adalah massa zat 2 (gram)

e1 adalah massa ekuivalen zat 1

e2 adalah massa ekuivalen zat 2


Dari penjelasan di atas, pada dasarnya hukum Faraday digunakan untuk memperhitungkan aspek kuantitatif zat-zat yang terlibat dalam reaksi dalam sel elektrolisis.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads