.webp)
Rasulullah SAW merupakan seorang Rasul dengan akhlak mulia. Bahkan karena sifatnya, Allah SWT memberikan gelar Al-Amin kepada beliau sebelum menjadi nabi.
Prof Nasaruddin Umar memaparkan satu kisah terkait asal mula Rasulullah SAW memperoleh gelar Al-Amin. Saat itu di Mekkah terjadi satu perdebatan terkait pemindahan hajar aswad yang melibatkan empat golongan.
Keempatnya merasa paling berhak untuk memindahkan hajar aswad. Akhirnya mereka sepakat untuk memanggil orang yang pertama kali memasuki Masjidil Haram agar memberikan keputusan terkait masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang pertama masuk ke Masjidil Haram. Beliau segera melepas sorbannya dan menempatkan Hajar Aswad tepat diatasnya.
Lalu, beliau meminta keempatnya mengangkat Hajar Aswad tersebut dengan sorbannya. Dari situlah ia mendapatkan gelar Al-Amin sebelum menjadi Nabi.
"Apa artinya Al Amin? adalah orang yang terpercaya." jelas Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Senin (11/04/2022)
Kemudian beliau juga berkisah mengenai cerita Nabi Musa AS yang membantu dua perempuan penggembala unta untuk mengambil air. Bahkan Nabi Musa AS mengantar perempuan tersebut pulang.
Sang ayah dari kedua anak tersebut terkagum-kagum dengan sifat Nabi Musa AS. Lalu beliau mengangkat Nabi Musa AS menjadi karyawan di tempatnya.
Tak hanya itu, ia bahkan mengatakan Nabi Musa AS memiliki sifat Al Amin dan Al Qawiy. Arti dari kata Al Qawiy sendiri yaitu tangguh, kuat, kokoh atau istiqomah.
"Barang siapa yang memiliki sifat Al-Amin, kepercayaan yang sangat tinggi terhadapnya, maka ia akan dilamar oleh pekerjaan. Tapi kalau sekali kita tidak jujur kepada orang lain, maka akan sulit diterima." papar Prof Nasaruddin Umar.
Untuk itu detikers, penting bagi kita untuk memelihara Al-Amin agar menjadi orang yang terpercaya. Jika sudah dipercaya oleh semua pihak, lantas segala urusan kita akan dimudahkan.
Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang Al-Amin bisa ditonton DI SINI.
(lus/lus)
