Bertutur santun artinya menyampaikan gagasan secara cerdas dan diungkapkan dengan bahasa yang berakhlak. Berarti, apa yang keluar dari mulut kita tidak hanya asal bunyi.
Lisan yang kita miliki dapat menjadi senjata tajam yang mampu melukai hati orang lain apabila tidak dijaga dengan baik. Bertuturlah dengan santun atau lebih baik diam jika tidak ada kata-kata baik yang ingin diucapkan.
Prof Nasaruddin Umar menyampaikan, bertutur santun telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 23 yang berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Pada penggalan kata 'wa qul lahuma qaulan karima' dalam ayat tersebut dijelaskan kita harus memiliki akhlak dalam bertutur, khususnya dengan orang tua.
"Tapi terhadap anak kita diminta Al-Qur'an dengan qaulan baligha, bahasa yang nyambung. Kalau anak kecil yang kita ajak bicara itu kan sangat visual, harus terus terang. Tapi kalau orang tua janganlah pakai bahasa bahasa simbolik atau terus terang." terang Prof Nasaruddin Umar pada detikKultum detikcom, Sabtu (09/04/2022).
Lebih lanjut, Prof Nasaruddin Umar mengatakan sehebat apapun seseorang, budaya positif dalam bertutur santun tidak boleh ditinggalkan. Menurutnya, bertutur santun merupakan ciri khas Indonesia.
"Ada isyarat yang harus kita lakukan sebelum mencapai maksud." jelas beliau.
Akhlak dalam bertutur berarti saat kita berbicara kepada seseorang tidak langsung kepada inti pembicaraan. Namun, harus ada satu pembuka untuk mencapai maksud dan tujuan pembicaraan.
"Bahasa santun itu akan memudahkan orang untuk bermurah hati kepada kita." tutup Prof Nasaruddin Umar.
Untuk penjelasan yang lebih lengkap terkait dengan akhlak dalam bertutur santun oleh Prof Nasaruddin Umar, detikers bisa tonton DI SINI.
(lus/lus)