Rasulullah SAW pernah mencontohkan bacaan surah dalam salat witir 3 rakaat dalam keterangan haditsnya. Surah yang dibaca oleh Rasulullah SAW di antaranya adalah surah Al A'la, surah Al Kafirun, dan surah Al Ikhlas.
Landasan haditsnya dinarasikan oleh Abdullah bin Abbas yang pernah berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Adalah Nabi Muhammad SAW saat mengerjakan salat witir biasanya membaca surah Al A'la di rakaat pertama, Al Kafirun di rakaat kedua, dan Al Ikhlas di rakaat ketiga," (HR Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Hadits tersebut dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Sunan Nasa'i, Shahih Sunan Ibnu Majah, dan Shahih Sunan Tirmidzi. Imam Tirmidzi dikutip dari buku Shalatul Mu'min oleh Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani berkata bahwa Rasulullah SAW membaca satu surat pada masing-masing rakaat tersebut.
Dalam riwayat lain juga menjelaskan hal senada. Dari Ubay bin Ka'ab RA yang menceritakan kebiasaan Rasulullah SAW saat melaksanakan salat witir 3 rakaat.
عن أبي بن كعب قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يوتر بسبح اسم ربك الأعلى وقل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد
Artinya: "Dan dari Ubay bin Ka'ab RA, bahwasanya Nabi SAW biasa membaca Sabbihisma rabbikal a'la (surah Al A'la) pada rakaat pertama salat witir. Dan pada rakaat kedua beliau membaca Qul ya ayyuhal kafirun (surah Al Kafirun). Lalu pada rakaat ketiga, beliau membaca Qul huwallahu ahad (surah Al Ikhlas). Beliau tidak salam melainkan pada rakaat terakhir," (HR Ahmad).
Mengutip buku Fiqih Wanita karya M. Abdul Ghoffar E.M., ulama Mazhab Syafi'i menganjurkan bacaan dua kali ta'awuz pada rakaat ketiga sebelum membaca surat Al Ikhlas. Sebaliknya, dalam salat witir satu rakaat dianjurkan untuk membaca surah Al Ikhlas dan surah Al Mu'awwidzatain seperti surah Al Falaq dan An Nas setelah membaca surah Al Fatihah.
Salat witir sendiri merupakan salat sunnah yang mengandung keutamaan dan kedudukan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW selalu mendorong umatnya untuk senantiasa mengamalkan salat witir sebagaimana dalam hadits berikut,
نَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، فَأَوْتِرُوْا يَاأَهْلَ الْقُرْآنِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah itu witir, maka witirlah kalian ahli Al Quran," (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi).
Di samping itu, anjuran untuk mengerjakan salat witir sudah diterangkan dalam riwayat hadits lainnya. Salat witir termasuk dalam tiga wasiat salat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: "Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu salat dhuha, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan salat witir sebelum tidur," (HR Bukhari dan Muslim).
Meski sejatinya tidak ada surah Al-Qur'an yang wajib dibaca selama salat witir, namun tidak ada salahnya turut meneladani bacaan surah dalam salat witir 3 rakaat yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.
(rah/lus)