Setiap orang umumnya memiliki keinginan atau harapan yang diperjuangkan dalam hidupnya. Tetapi, terkadang realita tidak selaras dengan ekspektasi.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kurangnya usaha atau tindakan hingga hal-hal di luar batas kemampuan manusia.
Kata ekspektasi sendiri umumnya merujuk pada keinginan, harapan, impian, atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud, ekspektasi diartikan sebagai pengharapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, simak arti ekspektasi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari berikut ini.
Arti Ekspektasi
Arti ekspektasi menurut Merriam Webster Dictionary adalah tindakan atau keadaan mengharapkan. Ekspektasi juga diartikan sebagai sesuatu atau keadaan yang diharapkan.
Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, ekspektasi lebih merujuk pada perasaan bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa depan.
Kata ekspektasi diketahui berasal dari bahasa Lain 'expecterm' yang artinya 'sebuah penantian', menurut Vocabulary. Contohnya, ketika kamu memiliki ekspektasi yang besar, kamu akan berpikir sesuatu yang baik akan datang kepadamu. Tetapi, jika ekspektasimu rendah, risiko kecewa akan kecil.
Ekspektasi juga dapat menggambarkan sesuatu yang seharusnya terjadi. Misalnya seperti seorang guru yang mengharapkan semua muridnya siap masuk dalam kelasnya.
Contoh Ekspektasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Ekspektasi dapat dijumpai di berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam hal bisnis. Dikutip dari buku Radical Project Management oleh Rob Thomsett, bagi kebanyakan manajer proyek dan analis sistem, ekspektasi dipandang sebagai unsur 'persyaratan atau permintaan' yang tidak dinyatakan spesifik oleh klien.
Contohnya ekspektasi dalam hal ini adalah keinginan klien yang tidak masuk akal yang tidak bisa diharapkan dipenuhi. Ekspektasi inilah yang kemudian akan membuka sejumlah negosiasi agar permintaan dapat dipenuhi.
Dalam sebuah perusahaan, ekspektasi dapat terjadi di antara perusahaan dan karyawan. Perusahaan umumnya menginginkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan mampu bekerja memenuhi target perusahaan. Sementara itu, karyawan sendiri juga memiliki ekspektasi seperti memperoleh penghasilan yang tinggi.
Contoh ekspektasi juga dapat dijumpai di sekolah atau perguruan tinggi. Contohnya siswa berharap mendapatkan nilai memuaskan saat ujian atau mahasiswa mendapatkan IPK sempurna saat kelulusan.
(kri/nwy)