Sampoerna Academy menerapkan Metodologi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang memperkuat lima komponen penting yang disebut 5C. Komponen 5 C adalah Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity, dan Character) atau biasa dikenal dengan Keterampilan Abad ke-21.
"Kami sangat menekankan pendekatan STEAM karena dapat memperkuat pengembangan apa yang kami sebut sebagai kompetensi 5C, yaitu Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character, yang memungkinkan siswa menjadi individu lebih dewasa, percaya diri, serta memiliki tujuan belajar kuat." Jelas Dr Mustafa Guvercin selaku School Director of Sampoerna Academy.
"Metode ini juga mengintegrasikan experiential learning yang sangat efektif dan efisien membantu siswa tetap fokus dan berinteraksi, sehingga pada akhirnya dapat membuat mereka lebih memahami passion yang ingin mereka kejar di masa depan," sambungnya dalam STEAM Expo 2022 (11/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
STEAM dirancang mampu membantu siswa mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan. Hal ini dibuktikan dalam STEAM Expo yang dibuka untuk publik dari Sampoerna Academy. Di pameran ini, publik bisa berinteraksi dengan pendidikan berbasis STEAM melalui kegiatan.
Agenda STEAM Expo merupakan pameran proyek inovatif karya siswa Sampoerna Academy. Expo diadakan di lima kampus yaitu BSD Tangerang, Sentul, Jakarta, Surabaya, dan Medan. Tahun ini, terdapat total pendaftaran lebih dari 780 karya dari seluruh cabang Sampoerna Academy.
Karya yang ditunjukkan antara lain plastik Biodegradable, Indikator PH Alami dari buah bit, Model Ferris Wheel, dan Robot The Little Red Riding Hood. Sebelum mengikuti pameran, siswa mengikuti seleksi lebih dulu selama 6 bulan yang mulai digelar pada Agustus 2021.
Para juri yang terlibat berasal dari kalangan internal dan eksternal Sampoerna Academy. Kalangan internal adalah para guru, sedangkan eksternal berasal dari para ahli di bidangnya. Misalnya profesional dan dosen perguruan tinggi.
Menurut Mustafa para dosen yang terlibat dalam STEAM Expo berpendapat, para siswa punya kompetensi layaknya peneliti. Sampoerna Academy berharap STEAM Expo The World of Future Innovators dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi generasi muda, orang tua, dan publik.
(row/row)