Belum lama ini, pembangunan sirkuit Formula E diketahui menggunakan bambu sebagai bahan lapisan bawah untuk area tanah berlumpur. Dalam dunia konstruksi, seperti apa kelebihan dan kekurangan dari bambu tersebut?
Bambu sendiri sebetulnya bukanlah hal baru yang digunakan dalam konstruksi. Melisa Sjach, seorang Corporate Communication PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menuturkan, penggunaan bambu sudah umum digunakan dalam kebutuhan pembangunan lain.
"Bukan hal yang baru di dunia konstruksi. Untuk penggunaan bambu sudah penggunaan yang umum dan dilakukan di berbagai kebutuhan," kata dia saat dihubungi detikcom pada Sabtu (26/2/2022) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
A. Kandungan dan sifat yang dimiliki bambu
Bambu banyak digunakan dalam pembangunan perumahan di daerah pedesaan. Menurut jurnal yang ditulis Ni Komang Ayu Artiningsih dalam judul Pemanfaatan Bambu pada Konstruksi Bangunan Berdampak Positif bagi Lingkungan, ternyata sifat bambu inilah yang mendukung fungsinya sebagai bahan konstruksi bangunan.
Bambu memiliki sifat dasar kekuatan tinggi, berat volume rendah, dan mudah dikerjakan dengan menggunakan alat sederhana. Bambu dengan sifat konstruksi ringan dan elastis tersebut membuatnya tahan terhadap gaya gempa dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Di samping itu, bambu juga kerap dipilih sebagai tulangan beton atau struktur bangunan sebuah konstruksi maupun sebagai bahan pengerasan jalan. Dibandingkan baja, bambu dinilai lebih murah sekaligus memiliki kekuatan rasio berat badan yang lebih baik.
Untuk kegunaan bambu sebagai pengerasan jalan, bambu ditentukan dari rasio seratnya dan semen yang digunakan untuk pembuatan beton fiber bambu. Dalam artian, semakin tinggi kandungan serat yang dimiliki bambu maka semakin kuat daya tahannya.
Sebab itu pula, serat bambu dinilai dapat membantu untuk mengurangi keretakan pada jalan. Sifat mekanik komposit serat alam pada bambu tersebut bergantung pada adhesi yang ada antar muka seratnya, seperti diungkap dalam jurnal A Critical Review on Innovative Utilization of Bamboo in Rural Road Construction karya Jayeshkumar Pitroda.
Berdasarkan informasi sekilas mengenai kandungan bambu tersebut, secara umum, bambu memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai bahan konstruksi. Berikut ulasan lengkapnya.
B. Kelebihan bambu sebagai bahan konstruksi
1. Bambu mudah ditanam dan tidak perlu pemeliharaan khusus
2. Bambu mudah tumbuh, bambu dapat tumbuh sepanjang 5 cm per jam atau 120 cm per hari
3. Bambu memiliki ketahanan yang luar biasa karena rumpun bambu yang telah dibakar masih dapat tumbuh kembali
4. Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kekuatan tariknya dapat disejajarkan dengan baja
5. Bambu memiliki kelembapan yang tinggi yang membuat bambu dipilih untuk kelenturannya
6. Bambu teksturnya elastis, struktur bambu mempunyai ketahan yang tinggi baik terhadap angin maupun gempa
C. Kekurangan bambu sebagai bahan konstruksi
1. Bambu rentan terhadap serangan jamur dan serangga
2. Bambu berumur pendek, jika dijadikan sebagai struktur bangunan hanya bertahan 5 tahun
3. Bambu harus menggunakan sambungan tradisional yang sesuai
4. Struktur bambu mudah terbakar
Bambu sendiri memiliki 1.250 jenis di dunia yang tersebar di lebih dari 75 negara. Termasuk di Indonesia, bambu memiliki jumlah yang melimpah dan menjadi sumber daya yang berkelanjutan.
Meski jenisnya bisa mencapai ribuan, tetapi bambu yang mempunyai nilai jual hanya ada 10 jenis saja. Beberapa jenis bambu yang sering digunakan untuk konstruksi bangunan di Indonesia, antara lain bambu wulung, bambu legi, bambu petung, dan bambu ampel.
Untuk informasi tambahan, saat ini pembangunan trek Formula E sudah memasuk tahap pengaspalan, seperti dikonfirmasi oleh Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto pada Jumat (4/3/2022) kemarin. Pihaknya berjanji akan terus melaporkan progres pembangunan ini secara berkala.
(rah/nwy)