Pernahkah kamu mengamati wajah keluargamu dan menemukan kesamaan dengannya? Ternyata, ada peran sel meiosis di balik kemiripan genetik tersebut.
Setiap anak atau anggota keluarga memiliki ciri-ciri atau sifat yang sama atau hampir sama dengan kedua orang tuanya. Hal ini disebabkan sifat yang dimiliki kedua orang tua pasti diwariskan kepada anak-anak keturunannya.
Baca juga: Pembelahan Sel: Pengertian dan Jenisnya |
Proses pewarisan sifat terdiri dari fertilisasi atau pembuahan dua macam gamet yaitu sperma dan ovum. Dalam pembentukannya, dua gamet tersebut mengalami peristiwa pembelahan sel yaitu pembelahan sel mitosis dan meiosis. Pembelahan meiosis biasanya dialami oleh gamet (n) dengan jumlah kromosom setengah dari sel induk (2n).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari Sumber Belajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahap. Tahap Meiosis I terdiri atas 4 fase, yaitu profase I (leptonema, zigonema, pakinema, diplonema, dan diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I dan sitokinesis I.
Sementara itu, tahap meiosis II terdiri atas 4 fase, yaitu profase II, metafase II, anafase II dan telofase II dan, sitokinesis II. Simak penjelasan berikut.
Tahap Pembelahan Sel Meiosis
A. Meiosis I
Pada meiosis I, proses pembelahan sel terdiri atas lima fase, sebagai berikut:
1. Profase I
Deoxyribonucleic acid (DNA) dikemas ke dalam kromosom. Profase I dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:
- Leptonema: Benang-benang kromatin memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna. Kromosom mengalami kondensasi.
- Zigonema: Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sementara itu, kromosom homolog saling sepasang (sinapsis).
- Pakinema: Terjadi duplikasi kromosom.
- Diplonema: Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan bermodel X yang disebut kiasma dan merupakan tempat terjadinya 'Crossing Over'.
- Diakenesis: Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran konten dan nukleus menghilang.
2. Metafase I
- Pasangan kromosom homolog berderet di kawasan ekuator.
- Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.
3. Anafase I
- Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
- Benang spindel dan seluruh konten sel memanjang ke arah kutub.
4. Telofase I
- Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
- Membran inti mulai terbentuk kembali.
- Sitokinesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid.
5. Sintokesis I
Pembelahan sitoplasma selesai dan menghasilkan dua sel anak yang identik.
B. Meiosis II
Pembelahan pada meiosis II terdiri atas empat fase, sebagai berikut:
1. Profase II
- Sentrosom yang terbelah menjadi dua sentriol bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
- Kromatid bergerak ke bidang pembelahan.
2. Metafase II
Pada tahap ini, kromosom berjejer pada bidang ekuator atau pembelahan
3. Anafase II
Di fase ketiga ini, kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan
4. Telofase II
Pada fase terakhir, kromatid akan terbentuk menjadi kromosom.
Itulah pembelahan sel meiosis I dan II. Mudah bukan?
(kri/kri)