Tanggal puasa Ramadhan 2022 pastinya selalu dinanti-nanti oleh sebagian besar umat muslim, terutama untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Lantas, kapan ya puasa Ramadhan tahun ini dimulai?
Per tulisan ini dibuat, belum ada keputusan lebih lanjut dari pemerintah. Pasalnya, keputusan 1 Ramadhan masih harus menanti hasil dari sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) di kemudian hari.
Meskipun demikian, salah satu organisasi massa (ormas) Islam, Muhammadiyah, merilis prediksi kalender tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menerbitkan kalender digital bertajuk Kalender Islam Global 1443 H. Berdasarkan isi kalender tersebut, puasa Ramadhan 2022 akan dimulai pada Sabtu (2/4/2022) mendatang dan berakhir pada Minggu (1/5/2022).
Data penentuan awal bulan Ramadhan 2022 ini diambil dari Kriteria Kongres Turki yang dilakukan pada tahun 2016. Ketentuannya, awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat pada saat matahari terbenam di belahan bumi mana pun.
Dengan ketentuan tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat. Untuk awal bulan Ramadhan 2022, hasil pantauan di Kota Dallas besar tinggi bulan mencapai 7 derajat, sementara elongasinya memenuhi standar yakni, 9 derajat.
Syarat lainnya dalam penentuan awal bulan adalah konjungsi terjadi sebelum pukul 12 malam waktu Greenwich. Pada 2 April 2022, hari tersebut sudah sesuai syarat dengan konjungsi terjadi pada pukul 6 pagi lewat 21 menit.
Terakhir, syarat penentuan awal bulan diliah dari imkan rukyat yang terjadi di daratan benua Amerika atau di kawasan benua lain di luar benua Amerika. Jika tidak ada kawasan imkan rukyat pada hari konjungsi, bulan baru dimulai lusa setelah hari konjungsi.
Berdasarkan prediksi tersebut, puasa Ramadhan 2022 akan dimulai kurang lebih 74 hari lagi. Mengingat waktu yang semakin mendekat ini, golongan muslim yang sempat meninggalkan puasa Ramadhan tahun lalu perlu melunasi utang puasanya.
Melansir dari buku Qadha dan Fidyah Puasa karya Maharati Marfuah Lc, golongan muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan di sini adalah golongan orang yang sakit, musafir atau orang dalam perjalanan, lansia, wanita yang sedang hamil, menyusui, nifas, maupun haid.
Utang puasa yang dibebankan kepada golongan ini disebut dengan puasa qadha atau puasa ganti. Hukum mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan adalah wajib. Bahkan bagi orang yang meninggal dunia, utang puasa perlu diganti walinya sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits.
Dari Ibnu Abbas, dia menceritakan,
عَنِ اْبنِ عَبَّاٍس رَضِيَ اللهُ عَنْهُماَ قاَلَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ، أَفَأَقْضِيَهُ عَنْهَا؟ قاَلَ: لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكَ دَيْنٌ، أَكُنْتَ قاَضِيَهُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَدَيْنُ اللهِ أَحَقٌ أَنْ يُقْضَى [رواه البخاري].
Artinya: Seorang lelaki datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal, padahal dia mempunyai kewajiban puasa satu bulan, apakah saya dapat mengqadha puasanya?"
Rasulullah SAW menjawab, "Ya,"
Selanjutnya Rasulullah bersabda, "Utang kepada Allah lebih berhak untuk ditunaikan," (HR Bukhari).
Jadi, jangan lupa lunasi utang puasamu sebelum puasa Ramadhan 2022 tiba ya, detikers!
(rah/row)