Akronim: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Akronim: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 29 Des 2021 12:00 WIB
Ilustrasi buku berbahasa Indonesia
Foto: Ramdlon/Pixabay/Contoh Akronim dalam Bahasa Indonesia
Jakarta -

Akronim seringkali dijumpai dalam sebuah kata yang kita pakai. Bahkan tanpa disadari, kata yang kita ucapkan bisa jadi adalah bentuk dari akronim.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akronim adalah kependekan dari gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.


Singkatnya, akronim adalah hasil dari penggabungan huruf atau suku kata yang berbeda dan menghasilkan suatu kata baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Akronim dianjurkan tidak terlalu pendek maupun terlalu panjang. Akronim yang terlalu pendek akan berisiko bertemu dengan akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sedangkan akronim yang terlalu panjang akan sulit diucapkan maupun diingat.

ADVERTISEMENT


Mengutip Eva Rahayu dalam Jurnal "Bentuk-Bentuk Akronim Bahasa Indonesia dan Kajian Fonotaktiknya dalam Rubrik "Pendidikan" pada Surat Kabar Solopos Edisi November 2011", akronim dibagi menjadi lima jenis berdasarkan asal pembentukan katanya.


Jenis-jenis Akronim


Penjelasan jenis akronim adalah sebagai berikut.


1. Akronim yang terbentuk dari dua kata

Akronim dari dua kata merupakan akronim yang terbentuk dari dua kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur terakhir.


2. Akronim yang terbentuk dari tiga kata

Akronim dari tiga kata merupakan akronim yang terbentuk dari tiga kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, dan kata ketiga sebagai unsur terakhir.


3. Akronim yang terbentuk dari empat kata

Akronim dari empat kata merupakan akronim yang terbentuk dari empat kata.Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, kata ketiga sebagai unsur ketiga, dan kata keempat sebagai unsur terakhir.


4. Akronim yang terbentuk dari lima kata

Akronim dari lima kata merupakan akronim yang terbentuk dari lima kata. Kata pertama sebagai unsur pertama, kata kedua sebagai unsur kedua, kata ketiga sebagai unsur ketiga, kata keempat sebagai unsur keempat, dan kata kelima sebagai unsur terakhir.

5. Akronim yang terbentuk lebih dari lima kata

Akronim terakhir ini terbentuk lebih dari lima kata. Seperti penjelasan di atas, semakin panjang akronim maka akan semakin sulit diingat.


Contoh Akronim


1. Contoh akronim dua kata


- Mubes: Musyawarah Besar

- Wartel: Warung Telekomunikasi


2. Contoh akronim tiga kata


- Posyandu: Pos Pelayanan Terpadu

- Kostranas: Komando Strategi Nasional


3. Contoh akronim empat kata


- Perwari: Persatuan Wanita Republik Indonesia

- Depkumham: Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia


4. Contoh akronim lima kata


- Bapekan: Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara

- Puspiptek: Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


5. Contoh akronim lebih dari lima kata


- Jabodetabekpunjur: Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur.


Nah, itulah penjelasan akronim beserta jenis dan contohnya. Semoga detikers bisa menggunakan akronim dalam berkomunikasi agar lebih singkat, padat, dan jelas, ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads