Indonesia memiliki situs manusia purba di Sangiran. UNESCO juga telah menetapkannya sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2013 oleh Edi Hernadi, peninggalan manusia purba untuk saat ini paling banyak ditemukan di Pulau Jawa. Di tempat-tempat lainnya juga ada, namun masih sedikit. Misalnya seperti yang ada di Flores.
Berdasarkan penelitian para ahli, ada beberapa jenis manusia purba di zaman pra aksara, yaitu jenis meganthropus, pithecanthropus, dan jenis homo. Khususnya untuk jenis homo, bentuk fisik mereka tidak jauh beda atau cukup mirip dengan manusia modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, manusia purba jenis Homo ditemukan di Wajak. Siapakah yang menemukan mereka dan seperti apa karakteristiknya?
A. Manusia purba jenis Homo di Wajak
Masih berdasarkan sumber yang sama, manusia purba jenis homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitiannya kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois dan tim. Mereka pun menyimpulkan bahwa manusia pra sejarah yang mereka analisis ini adalah jenis homo.
Manusia purba jenis homo menyebar di Indonesia, Filipina, dan Cina Selatan. Ciri fisik mereka adalah:
- Muka lebar
- Hidung dan mulut menonjol
- Dahi menonjol, tapi tidak semenonjol Pithecanthropus.
Homo sapiens sendiri artinya adalah manusia sempurna, baik itu dalam segi volume otak, postur tubuh yang mirip dengan manusia modern, maupun karakteristik fisik lainnya. Homo sapiens ini juga terkadang diartikan sebagai manusia bijak. Pasalnya, mereka sudah lebih maju dalam berpikir dan menghadapi tantangan alam.
B. Perbedaan Homo Sapiens dan Homo Erectus
Homo sapiens memiliki perbedaan morfologi dengan pendahulu mereka, homo erectus. Homo sapiens tidak sekekar homo erectus. Tulang belulang mereka tidak setebal pendahulunya.
Perbedaan morfologi tersebut juga menunjukkan, homo sapiens lebih lemah dibandingkan pendahulunya. Namun, mereka lebih berevolusi. Misalnya, kapasitas otak homo sapiens jauh lebih besar, di mana rata-rata adalah 1.400 cc dan atap tengkoraknya jauh lebih bundar serta lebih tinggi. Sedangkan kapasitas otak homo erectus hanya 1.000 cc.
C. Perkembangan kehidupan Homo Sapiens
Menurut hasil yang ditemukan, manusia modern awal di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara setidaknya sudah ada sejak 45.000 tahun lalu. Perkembangan mereka dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
- Kehidupan manusia modern awal hingga akhir zaman es, kurang lebih 12.000 tahun lalu.
- Kehidupan manusia modern yang lebih belakangan, di mana dikenal sebagai ras Austromelanesoid berdasarkan karakteristik fisiknya.
- Ras mongoloid yang muncul sekitar 4.000 tahun lalu di kepulauan Indonesia dan menuturkan bahasa Austronesia.
Itulah peneliti yang menemukan manusia purba jenis homo di Wajak dan ciri fisik mereka. Menarik bukan, Detikers?
(nah/row)