Bangsa merupakan sekelompok manusia yang bersatu dalam suatu wilayah dan terikat dengan wilayah tersebut. Bagaimana konsep terbentuknya bangsa?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bangsa merupakan kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sebuah bangsa mendiami suatu wilayah yang kemudian disebut negara.
Pada hakikatnya, bangsa atau nation timbul karena adanya kesamaan, baik dari aspek budaya, bahasa, agama, maupun tradisi. Dikutip dari buku Kewarganegaraan oleh Aim Abdulkarim, bangsa sebagai sebuah kesatuan masyarakat ini memiliki cita-cita yang sama dalam kehidupannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Bangsa
Para ahli seperti Hans Kohn, Ernest Renan, hingga Otto Bauer mendefinisikan bangsa dalam narasi yang beragam. Hans Kohn menyatakan bahwa bangsa adalah buah hasil karya atau daya hidup manusia. Menurutnya, sebuah bangsa memiliki faktor objektif tertentu yang membuatnya berbeda dengan bangsa lain.
Sedangkan dalam pandangan Otto Bauer, bangsa didefinisikan sebagai kelompok manusia yang memiliki persamaan karakter. Karakter tersebut tercipta atas persamaan senasib sepenanggungan dari masyarakat di dalamnya.
Konsep Bangsa Menurut Ernest Renan
Filsuf sekaligus sejarawan asal Prancis, Ernest Renan, mendefinisikan bangsa sebagai sebuah kehendak untuk bersatu dan bernegara. Menurut Ernest Renan, bangsa terjadi karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan setia kawan yang agung. Ia menyebutnya sebagai "Le dΓ©sir d'etre ensemble".
Ernest Renan menjelaskan, keinginan untuk bersatu dari kelompok masyarakat tersebut didorong oleh adanya persamaan sejarah dan cita-cita untuk meningkatkan rakyat menjadi sebuah bangsa. Mereka terikat oleh Tanah Air yang sama.
Frederick Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mepaparkan, terdapat empat unsur pembentuk suatu bangsa. Antara lain sebagai berikut:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, meliputi kesatuan sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional. Dalam hal ini, sebuah bangsa ingin terbebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing.
3. Keinginan untuk mencapai kemandirian, keunggulan, individualitas, dan kebebasan dalam menjalani kehidupan.
4. Keinginan untuk mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise di antara bangsa-bangsa lain.
Nah, itulah konsep terbentuknya bangsa menurut Ernest Renan. Selain itu, terbentuknya bangsa juga dipengaruhi oleh adanya persamaan nasib.
(kri/nwy)