7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang sampai Bea Pelabuhan

ADVERTISEMENT

7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang sampai Bea Pelabuhan

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 18 Nov 2021 09:30 WIB
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Raja Adil Siregar/detikcom)
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya? Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
Jakarta -

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Budha yang berdiri sekitar abad ke-7 M. Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya di masa kejayaan membentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina, sebelum runtuh pada abad 13-14 M. Apa penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya?

Kerajaan Sriwijaya berdiri dengan raja pertama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad 9-10 M di bawah kepemimpinan Balaputradewa hingga Sri Marawijaya, seperti dikutip dari Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia oleh Situ Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara. Tidak heran, wilayah kekuasaannya menjangkau area di luar Indonesia saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaan juga menguasai Selat Malaka yang merupakan jalur utama perdagangan antara India dan China. Maharaja Sriwijaya mendapat kekayaan dari barus, cengkih, cendana, pala, dan gajah. Kapal pengawal pedagang menjaga wilayah perdagangan dari orang yang singgah tanpa izin.

Sementara itu, secara kebudayaan, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran Budha. Hal ini disebabkan karena wilayah kerajaan menjadi tempat perteuan pendeta India dan China yang berlayar. Sejumlah pendeta Budha kelak menjadi salah satu sumber sejarah keberadaan Kerajaan Sriwijaya, di antaranya yaitu I-Tsing, Sakyakirti, Dharmakirti, dan Atisa.

ADVERTISEMENT


Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Peperangan dengan Jawa

Kendati makmur, raja-raja setelah generasi Sri Marawijaya disibukkan oleh peperangan dengan Jawa pada tahun 922 M dan 1016 M.

Tingginya Bea Masuk Pelabuhan

Bea masuk ke pelabuhan dan kondisi politik di Asia Barat dan Asia Tengah mengakibatkan lesunya pelayaran di wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Bea masuk pelabuhan merupakan sumber perekonomian penting bagi Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, seperti dikutip dari Sejarah Islam Indonesia I oleh Prof. Dr. Ahwan Mukarrom, MA.

Serangan Kerajaan Cholamandala

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran ketika diserang Raja Rajendra Chola, penguasa Kerajaan Cholamandala, India. Penyerangan Cholamandala ke Sriwijaya terjadi dua kali pada tahun 1007 dan 1023 M, disusul penawanan raja Sri Sanggramawijaya.

Menurut Mahadewa Adi Seta dalam Mengenal Kerajaan-Kerajaan Besar Nusantara, penyerangan Cholamandala terhadap armada Kerajaan Sriwijaya disebabkan persaingan bidang perdagangan dan perlayaran.

Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Penyerangan oleh Kerajaan Cholamandala tersebut membuat Kerajaan Sriwijaya lemah dan banyak daerahnya melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan. Sejumlah kekuatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya pun mulai berani berekspansi ke luar nusantara, seperti Jambi yang mengirim utusan sendiri ke China pada 1082.

Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Pamalayu dari Singasari, Jawa Timur terjadi pada 1275 M. Ekspedisi ini merupakan siasat untuk melemahkan kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya atas Selat Malaka dan daerah jajahannya. Di samping itu, ekspedisi ini merupakan alat Kerajaan Singasari untuk meluaskan wilayah kekuasaan ke Sumatera.


Ekspansi China ke Asia Tenggara

Ekspansi China ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dari Mongol diteruskan oleh dinasti Ming. Ekspansi ini melemahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang semula berkuasa hingga Filipina.

Masuknya Pengaruh Islam

Menguatnya koloni muslim di daerah-daerah jajahan Kerajaan Sriwijaya membuat pengaruh kerajaan ini secara perdagangan dan budaya menurun. Salah satu daerah yang kuat terpengaruh kedatangan Islam, yaitu di Aceh Timur.

Pendukungan separatisme darah-daerah jajahan Sriwijaya oleh koloni muslim kelak memicu kemunculan kerajaan-kerajaan kecil bercorak Islam. Contohnya, yakni berpisahnya Kerajaan Samudera Pasai di pesisir Timur Aceh hingga kelak menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Melemahnya Kerajaan Sriwijaya karena faktor-faktor di atas memudahkan penyerangan Kerajaan Majapahit pada kerajaan bercorak Budha tersebut. Nah, itu dia penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya. Selamat belajar, detikers!




(twu/pay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads