Kemampuan terbang pada burung merupakan ciri khas yang membedakannya dengan hewan lain saat bergerak atau berpindah tempat. Kemampuan ini bisa dilakukan dengan sayap yang mereka miliki.
Namun, ada beberapa jenis burung yang tidak bisa terbang meski memiliki sayap. Biasanya mereka bergerak dan berpindah tempat dengan berjalan, berlari, atau melompat.
Jenis burung tersebut biasanya disebut dengan burung ratite (mendiami Amerika Selatan). Mereka adalah emu, burung unta, kiwi, rhea, dan kasuari. Selain itu, ada juga bebek streamer, weka, kakapo, dan takahe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas mengapa ada burung yang tidak bisa terbang? Berikut penjelasannya dikutip dari sciencenewsforstudents.org.
Perubahan DNA
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa burung kemungkinan telah berevolusi karena perubahan DNA yang mengatur gen.
Para ilmuwan mempelajari DNA pengatur burung-burung ratite untuk mempelajari mengapa kebanyakan dari mereka tidak bisa terbang. Mereka menemukan bahwa mutasi pada DNA pengatur menyebabkan ratite kehilangan kemampuan terbang.
Dalam hal ini, para ilmuwan juga menekankan pengaruh evolusi perubahan gen yang dapat mengkode (atau membuat) protein.
Misalnya pada penelitian yang menunjukkan bahwa mutasi pada gen tunggal mengecilkan sayap burung yang tidak bisa terbang, yang dikenal sebagai burung kormoran Galapagos.
Ahli genetika evolusioner di lembaga penelitian medis nasional Prancis (INSERM), Camille Berthelot, menuturkan bahwa mutasi yang mengubah protein cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada perubahan regulasi DNA.
Hal tersebut dikarenakan satu protein memungkinkan memiliki banyak pengaruh di seluruh tubuh.
Sebaliknya, ada juga potongan DNA yang dapat membantu mengatur aktivitas gen. Artinya mutasi dalam satu bagian tidak akan menimbulkan banyak kerusakan.
Keunggulan burung yang tidak bisa terbang
Meski kemampuan terbang membuat burung bisa melarikan diri dari pemangsa, melakukan perjalanan jarak jauh dan berburu. Namun, burung yang tidak bisa terbang memiliki keunggulan lain.
Misalnya saja pada penguin. Dengan berevolusi sebagai penyelam dan perenang yang terampil, mereka dapat mencapai sumber makanan yang kaya, ikan, dari perairan yang lebih dalam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin baik perenang, semakin buruk penerbangannya. Di sisi lain, semakin penguin mengembangkan keterampilan menyelam mereka, maka banyak tubuh mereka berubah seperti menjadi lebih besar dengan sayap lebih pendek.
Fungsi sayap pada burung yang tidak bisa terbang
Secara, umum bentuk fisik burung yang bisa terbang dengan yang tidak cenderung berbeda. Umumnya, burung yang tidak bisa terbang memiliki tubuh yang lebih besar atau gemuk.
Bulu sayap pada burung yang tidak bisa terbang juga biasanya lebih tebal, kecil, dan rapat. Bulu dengan ciri seperti ini bisa membantu burung dalam berenang.
Selain itu, sayap mereka juga memiliki fungsi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh sehingga jenis burung yang tidak bisa terbang umumnya memiliki kemampuan berlari dan mengerem yang baik.
Nah, itulah alasan mengapa ada jenis burung yang tidak bisa terbang meski punya sayap. Menarik kan, detikers?
(faz/lus)