Analytical Exposition: Unsur Kebahasaan dan Contoh dalam Bahasa Inggris

ADVERTISEMENT

Analytical Exposition: Unsur Kebahasaan dan Contoh dalam Bahasa Inggris

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Jumat, 29 Okt 2021 13:10 WIB
Apakah ada bahasa yang paling efisien: Inggris, Arab atau Mandarin?
Unsur kebahasaan analytical exposition Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Analytical exposition adalah teks yang berisi pendapat dan pemikiran dari penulisnya mengenai sesuatu hal.

Analytical exposition atau teks eksposisi analitik merupakan jenis teks yang termasuk dalam argumentation text, karena isinya berupa argumen baik itu tentang sebuah benda, fenomena, tempat, maupun suatu peristiwa.

Apakah detikers tahu? kalau sebenarnya analytical exposition text sering kita dijumpai dalam bacaan sehari-hari, namun masih tidak semua orang tahu bahwa bacaan yang dibaca itu sebenarnya adalah jenis teks analytical exposition.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari modul Bahasa Inggris kelas XI terbitan Kemdikbud oleh Marni Hartati, M.Pd, tujuan utama dari analytical exposition text adalah untuk mencoba meyakinkan pembacanya agar dapat mempercayai sesuatu hal melalui pendapat penulis.

Analytical exposition juga memiliki fungsi sosial untuk meyakinkan para pembaca bahwa topik yang diangkat termasuk sebuah topik yang penting untuk dibahas.

ADVERTISEMENT

Struktur Analytical Exposition Text

Struktur dari analytical exposition text terbagi atas thesis, arguments, dan conclusion, berikut adalah penjelasanya:

  • Thesis
    Pada bagian paragraf pertama teks ini, penulis harus memberitahu topik utama dari tulisannya, agar pembaca dapat mengetahui latar belakang penulis membahas topik bahasan tersebut.
  • Arguments
    Penulis menuliskan argumen atau pendapatnya untuk mendukung topik utama. Dalam analytical exposition, kita bisa menemukan lebih dari dua argumen. Banyaknya argumen yang yang disampaikan, akan membuat pembaca semakin percaya bahwa topik tersebut merupakan topik yang penting.
  • Reiteration/Conclusion
    Bagian akhir ini sekaligus menjadi penutup atau kesimpulan dari teks. Isinya berupa sebuah penegasan ulang dari pendapat penulis mengenai topik utama yang dibahasnya.

Unsur Kebahasaan Analytical Exposition

1. Ditulis dengan menggunakan Simple Presents Tense, karena isinya berisi sebuah pendapat bersifat umum dan fakta.

2. Ditandai dengan adanya thinking verbs, yakni kata-kata yang menyatakan atau mengungkapkan perasaan/ide penulis. Contoh penggunaan ungkapannya seperti, I believe, I think, dan lain-lain.

3. Menggunakan internal conjunctions atau kata sambung internal untuk menghubungkan argumen. Internal conjunctions, seperti

  • Addition (penambahan): besides, in addition, further dan lain-lain.
  • Comparisons (perbandingan): but, meanwhile, on the other hand, therefore, consequently, based on the arguments dan lain-lain.
  • Time (waktu): first, second, third, next, then dan seterusnya.
  • Cause-effect (akibat): consequence, as a result, so, the result dan lain-lain.

Contoh Analytical Exposition

Setelah mengetahui pengertian, struktur dan unsur kebahasaan dari analytical exposition text, agar detikers bisa lebih paham kita perlu mengetahui contohnya. Bersumber dari buku yang sama, berikut adalah salah satu contoh dari analytical exposition text:

Learning from Television
Traditionally, educators have perceived television as not particularly beneficial to literacy development. Concerns were fueled by findings suggesting that with the introduction of television people spend less time reading books and reading scores decline. As our society is striving to make adjustments to the decline in literacy skills, new ways of learning and teaching are being explored, educators are becoming interested in exploring the educational potential of television.

Therefore, the interest in television as an educational medium has increased for several reasons. First, existing educational television programs that were developed to enhance the literacy development of both children and adults, have been quite successful in achieving their intended outcomes. This has been reported in several types of research, dealing with such things as television-supported distance learning programs from the Open University in Great Britain.

Second, because television is a very accessible medium, it has the potential to reach learners that have not been able to participate in traditional adult literacy programs. Television is accessible both in terms of its technology and in terms of its content. By 1985, 99% of all US households had a least one television set.

Moreover, viewers are intimately familiar with the content of television and tend to associate it with pleasurable experiences because of its power to entertain.

Finally, the development of new visual technologies makes it possible to provide users with more control and interactivity and thus to adapt televised instruction to the needs of a variety of learners and learning styles.

To conclude, many teachers in the UK are recently becoming aware of the potential of television programs to support the teaching processes.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads