Riset mengungkap 13 kebiasaan unik orang cerdas yang ternyata mampu meningkatkan kerja otak. Tak heran jika orang cerdas memiliki daya ingat, kreativitas, dan mampu memberi solusi lebih baik.
Melansir dari The Healthy, berikut ini rangkuman kebiasaan aneh yang dilakukan mereka yang tergolong orang cerdas. Coba simak, apakah kalian juga memilikinya!
13 kebiasaan unik orang cerdas
1. Gemar Begadang
Seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi, dikatakan mempunyai kebiasaan tidur malam lebih larut. Dalam penelitian yang dilakukan di London School of Economics and Political Science, dikatakan terjaga hingga larut malam dapat menyebabkan seseorang menghasilkan ide baru yang menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barangkali banyak yang tidak setuju dengan kebiasaan ini karena bisa jadi kurang sehat bagi tubuh. Tetapi, orang cerdas menganggap bekerja di malam hari lebih nyaman.
2. Suka Mengumpat
Pada umumnya, orang mengira seseorang yang suka mengumpat mencerminkan rendahnya pendidikan dan kecerdasannya. Namun, satu studi yang dilakukan Timothy Jay justru mengatakan orang yang gemar mengeluarkan kata umpatan mempunyai pengetahuan kosa kata lebih banyak dibandingkan lainnya.
"Kefasihan dalam kata-kata tabu atau umpatan berkorelasi positif dengan kefasihan verbal secara keseluruhan," terang Jay.
Salah satu ciri orang dengan kecerdasan lebih tinggi adalah kemampuan linguistik. Peneliti yang lain, Dr. Wai, menyampaikan orang cerdas paham lebih banyak kosa kata dan tahu kapan waktu untuk menggunakannya, meski tidak terlalu sering memakainya.
3. Menyukai Mandi Air Dingin
Mandi air dingin dapat menaikkan energi seseorang. Hal itu disampaikanpenelitian dari Finlandia yang membuktikan bahwa adaptasi terhadap air dingin berkorelasi pada penurunan ketegangan dan kelelahan secara signifikan.
Di samping itu, mandi air dingin dapat meningkatkan suasana hati dan memori. Respons ini pada akhirnya mendorong peningkatan produktivitas dan fungsi otak.
4. Tidak Suka Mendengar Kunyahan Orang Lain
Studi dari Northwestern University membuktikan orang yang kemampuan kecerdasannya tinggi cenderung tidak mampu menyaring informasi sensorik yang tidak relevan.
Maksudnya, dia mendengar jelas semua yang ditangkap indra sensoriknya. Dan inilah yang kerap disebut dengan 'kebocoran gerbang sensorik'.
"Gerbang sensorik yang bocor dapat membantu orang dalam mengintegrasikan ide-ide yang berada di luar fokus perhatiannya selama ini. Kemudian mereka akan mengimplementasikannya menjadi sebuah kreativitas di dunia nyata," jelas Dr. Wai.
Dia juga menduga hal ini bisa jadi ada kaitannya dengan kebiasaan orang cerdas yang suka begadang. Karena, mereka butuh suasana yang tenang tanpa sedikit pun gangguan.
5. Suka Corat-coret
Penulis The Doodle Revolution, Sunni Brown mengatakan corat-coret mempengaruhi seseorang dalam memproses informasi dan pemecahan masalah. Ide yang dia kemukakan didukung sebuah studi di Inggris yang menyatakan seseorang bisa mengingat 29 persen lebih banyak informasi apabila mereka mencorat-coret.
Corat-coret tanpa berpikir dapat bermanfaat bagi memori serta memberi otak cara visual dalam mengekspresikan konsep dan emosi.
Namun, Dr. Wai memiliki teori yang dimaksud mungkin bukan benar-benar kegiatan corat-coret. Melainkan, yang terpenting adalah istirahat sejenak dari segala aktivitas. Pasalnya, sebagian orang punya pikiran yang bekerja tanpa sadar.
6. Cenderung Mengkritik Diri Sendiri
Banyak orang kemungkinan berpikir bahwa orang cerdas sudah pasti percaya diri. Akan tetapi, penelitian justru menunjukkan bahwa orang cerdas tidak seperti itu.
Pada penelitian dari Cornell University di tahun 1999, ilmuwan menemukan, orang-orang yang tidak kompeten tidak mengenali ketidakmampuan mereka sendiri. Sehingga, penilaian diri mereka meningkat.
Sementara, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat kompeten cenderung meremehkan kemampuan mereka. Orang-orang ini tahu seberapa banyak pengetahuan yang ada di luar sana. Daripada percaya diri, mereka cenderung mengkritik diri sendiri.
Kebiasaan unik orang cerdas lainnya bisa dibaca di halaman berikut
7. Melamun
Para peneliti sebelumnya menyampaikan kebiasaan unik orang cerdas melamun berpengaruh secara negatif terhadap kinerja otak. Akan tetapi, penelitian yang baru justru menunjukkan hal sebaliknya.
Riset yang dilakukan University of California menyebutkan, saat subjek penelitian mereka diberi banyak tugas, mereka yang istirahat sejenak dapat menghasilkan nilai lebih baik dari yang lain.
Para ilmuwan menyatakan, fenomena ini memberi masa inkubasi pada otak, yakni dengan membiarkan otak sejenak tidak memikirkan hal yang berat. Jadi, hal ini membantu meningkatkan pemecahan masalah dan kreativitas.
8. Gemar Berbicara Sendiri
Penelitian dari University of Wisconsin dan University of Pennsylvania mengatakan orang cerdas suka berbicara sendiri, baik dalam hati maupun tulisan. Kebiasaan tersebut tanpa disadari mendorong daya ingat dan menajamkan otak.
"Dengan menyuarakan nama-nama objek yang sudah dikenal, seseorang akan mengaktifkan properti visual yang ada di dalam otak. Hal ini membantunya untuk lebih mudah menemukan kata tersebut saat membutuhkannya," kata ilmuwan Gray Lupyan.
9. Suka Menghabiskan Waktu Sendirian
Norman P. Li dari Singapore Management University dan Satoshi Kanazawa dari The London School of Economics and Political Science pernah melakukan penelitian yang hasilnya menyatakan kerumunan dapat membuat orang cerdas merasa tidak nyaman.
Sementara, peneliti dari Brookings Institution, Carol Graham mengatakan, "Mereka yang memiliki kecerdasan lebih cenderung tidak menghabiskan begitu banyak waktu bersosialisasi, karena mereka fokus pada hal lain yang lebih memiliki efek jangka panjang."
Dan dalam penelitian bertajuk Country roads, take me home... to my friends: How intelligence, population density, and friendship affect modern happines, disebutkan orang cerdas lebih senang 'me time' atau menghabiskan waktu sendirian.
10. Mudah Mengakui Kesalahan
Kebiasaan mengakui kesalahan seringkali diabaikan. Namun, orang dengan IQ tinggi punya kemampuan memahami sudut pandang orang lain dan tidak takut mengakuinya.
11. Suka Bermalas-malasan
Sebuah studi di Florida Gulf University pada tahun 2016 meneliti aktivitas fisik dua kelompok subjek, yaitu pemikir (orang cerdas) dan bukan pemikir.
Terungkap dari penelitian ini bahwa yang bukan kelompok pemikir mempunyai kegiatan fisik lebih banyak dari mereka yang pemikir. Fenomena ini dimungkinkan karena mereka yang cerdas, lebih puas menghibur diri secara mental, sedangkan yang bukan pemikir cenderung mudah bosan dan tidak suka mengasosiasikan stimulasi mental.
12. Punya Kegemaran Bermeditasi
Kegiatan meditasi membantu meningkatkan kecerdasan seseorang. Demikian dikatakan dalam penelitian New England Journal of Medicine. Peningkatan tersebut mulai dari kemampuan untuk lebih kreatif, inovatif, serta visioner.
Para ilmuwan menemukan mereka yang memakai penelitian dengan gelombang otak (suatu bentuk meditasi), mendapat peningkatan IQ hingga rata-rata 23 persen dan dalam studi lanjutan, peningkatan ini bertahan satu tahun kemudian.
Terlebih lagi, mereka yang gemar bermeditasi juga memperlihatkan peningkatan dalam segi kreativitas dan konsentrasi. Pada studi yang lain, dikatakan bahwa meditasi 20 menit sehari akan membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kognisi, dan mengurangi tingkat stres.
13. Memiliki Meja Belajar yang Berantakan
Studi dari University of Minnesota mengatakan bahwa seseorang yang punya meja belajar berantakan, menghasilkan ide kreatif lebih banyak dibandingkan mereka dengan meja belajar yang rapi.
Kendati begitu, ilmuwan dari Duke University Talent Identification Program (TIP), Jonathan Wai mengatakan, yang membangkitkan kreativitas seseorang bukanlah suasana berantakan. Melainkan, kreativitas dalam diri seseorang itulah yang membuat suasana di sekelilingnya menjadi berantakan.
"Orang-orang seperti itu cenderung tenggelam dalam pemikiran yang berfokus pada suatu permasalahan. Jadi, kebersihan menjadi kurang penting diperhatikan karena terlalu sibuk untuk menyelesaikan suatu masalah," katanya.
Begitulah sejumlah kebiasaan unik yang dimiliki orang cerdas. Kalian juga punya, detikers?