Program One Pesantren One Product (OPOP) untuk pesantren-pesantren di Jawa Barat kini sudah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar pesantren. Pernyataan ini diaminil oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji, Sabtu (23/10/2021).
"OPOP ini akhirnya membuka peluang lapangan kerja. Pesantren merekrut masyarakat sekitar pesantren menjadi tenaga kerja," kata Kusmana, seperti yang dikutip dari situs resmi Kabupaten Bekasi, Senin (25/10/2021).
Menurut Kusmana, program OPOP ini juga tidak hanya mendorong kemandirian ekonomi bagi pesantren, tetapi ditujukan juga untuk membuka kesempatan kerja bagi masyarakat luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, kata Kusmana, keanggotaan program OPOP sudah berkembang hingga menyentuh lebih dari 2.500 pesantren. Program ini diupayakan akan terus bertahap untuk mendorong kemandirian pesantren.
Bagi para pesantren yang tergabung dalam program OPOP akan mendapatkan peningkatkan wawasan dan pengetahuan, serta pendampingan usaha Hal tersebut dimaksudkan agar pesantren bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Terbukti, lima pesantren yang tergabung dalam program OPOP berhasil berangkat ke Istanbul, Turki, untuk mengikuti 7th OIC Halal Expo dan 5th World Halal Summit 2019 kemarin. Mereka mengenalkan produk unggulan, memperluas pasar, diskusi, dan bertukar ide terkait kemandirian ekonomi pesantren maupun sertifikasi halal.
Lima koperasi pesantren tersebut, yakni Darut Tauhid Kota Bandung, Al-Ittifaq Kabupaten Bandung, Al-Ashriyyah Kabupaten Bogor, Al-Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya, dan Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan.
Sebelumnya, ada 1.329 pesantren di Jawa Barat telah mengikuti audisi tahap I program OPOP 2021. Menurut penuturan Kusmana, perwakilan pesantren memaparkan program usaha yang sudah berjalan di pesantrennya kepada tim juri dalam 2 kategori usaha, yakni start up dan scale up.
"Lalu nanti kita juga akan seleksi mereka, dipilih yang terbaik dan akan mendapat tambahan modal untuk pengembangan usahanya," kata Kusmana.
Kusmana juga mengungkapkan produk unggulan yang dikenalkan para pesantren sudah sangat beragam. Mulai dari makanan hingga produk pertanian.
"Selain makanan, minuman, fashion, ada juga yang menonjol saat ini bidang pertanian," pungkasnya.
(rah/erd)