Surat Al Fathir ayat 32 memiliki isi kandungan yang perlu dipelajari oleh umat muslim. Sama seperti ayat-ayat Al Quran lainnya yang juga mengandung pesan yang dibawa masing-masing sesuai dengan asbabun nuzul atau sebab turunnya.
Surat ini merupakan surat yang ke-35 dalam susunan mushaf Al Quran yang mengandung 75 ayat. Dinamakan Fathir sebab pada ayat pertamanya menyebut nama Allah SWT dengan sebutan Fathir, اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ (Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi).
Untuk memahami makna dari surat Fathir ayat 32, simak bacaan arab, latin, beserta terjemahannya berikut ini,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
Arab latin: ṡumma auraṡnal-kitāballażīnaṣṭafainā min 'ibādinā, fa min-hum ẓālimul linafsih, wa min-hum muqtaṣid, wa min-hum sābiqum bil-khairāti bi`iżnillāh, żālika huwal-faḍlul-kabīr
Artinya: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar."
Berdasarkan tafsir dari Kementerian Agama (Kemenag), kelompok pewaris Al Quran yang dimaksud dalam ayat ini adalah umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT telah menurunkan ayat-ayat Al Quran kepada Rasulullah SAW, kemudian Dia memerintahkan rasul untuk membagikan ajaran-ajaran Al Quran kepada umatnya.
Dalam surat Al Fathir ayat 32 ini juga menjelaskan Allah SWT sangat memuliakan umat Nabi Muhammad SAW. Namun, kemuliaan tersebut tetap bergantung pada tingkatan orang-orang muslim yang mengamalkan Al Quran.
Adapun tiga kelompok pewaris Al Quran dalam surat Al Fathir ayat 32:
- Orang yang zalim kepada dirinya
Maksudnya adalah orang yang mengerjakan perbuatan wajib dan juga tidak meninggalkan perbuatan yang haram. Salah satu hadits Rasulullah SAW ada yang menceritakan mengenai golongan ini.
أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: {ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ} قَالَ: "فَأَمَّا الظَّالِمُ لِنَفْسِهِ فَيُحْبَسُ حَتَّى يُصِيبَهُ الْهَمُّ وَالْحُزْنُ، ثُمَّ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
Artinya: Dari Abu Darda RA yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW. membaca firman-Nya: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri,"
Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Adapun orang yang menganiaya dirinya sendiri, maka ia ditahan sehingga mengalami kesusahan dan kesedihan, kemudian dimasukkan ke dalam surga."
- Muqtashid
Orang-orang yang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan larangan-larangannya. Namun, terkadang ia tidak mengerjakan perbuatan yang dipandang sunah atau masih mengerjakan sebagian pekerjaan yang dipandang makruh
- Sabiqun bil khairat
Orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang haram dan makruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan)
Ahli Tafsir al-Maragi juga memberikan definisi yang berbeda terkait tingkatan orang muslim yang mendapat warisan Al Quran dari surat Fathir ayat 32. Berikut pembagiannya,
- Orang yang masih sedikit mengamalkan ajaran Kitabullah dan terlalu senang menuruti hawa nafsunya. Atau orang yang masih banyak perbuatan kejahatannya dibanding dengan amal kebaikannya
- Orang yang seimbang antara amal kebaikan dan kejahatannya
- Orang yang terus-menerus mencari ganjaran Allah dengan melakukan amal kebaikan
Demikian penjelasan mengenai arti dan bacaan surat Al Fathir ayat 32 serta pengertian muqtashid. Wallahu'alam.
(rah/row)