Daftar varian COVID-19 di Indonesia terus diupdate seiring temuan kasus di seluruh dunia. Kasus baru menjadi peringatan masih adanya COVID-19 di kehidupan manusia sehari-hari.
Artinya, tiap orang wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Proses pemeriksaan ketat juga diterapkan pada pintu pergi dan kedatanan domestik serta internasional, misalnya bandara.
"Kami mengimbau agar pintu-pintu masuk ke Republik Indonesia seperti bandar udara, pelabuhan laut internasional untuk terus memperketat prosedur skrining dan prosedur pengawasan masuknya pelaku perjalanan internasional," ujar Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, ada beberapa varian dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Berikut penjelasannya,
Varian COVID-19 di Indonesia
1. Varian alpha
Nama sebelumnya: B.1.1.7
Dideteksi pertama kali: Inggris sejak September 2020.
Dalam rilisnya pada Mei 2021 kasus varian ini ditemukan di Sumatera Utara dua kasus, Jawa Barat lima kasus serta Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Bali , dan Kalimantan Timur satu kasus.
2. Varian beta
Nama sebelumnya: B.1.351
Dideteksi pertama kali: Afrika Selatan sejak Mei 2020.
Pada Mei 2021 ditemukan satu kasus varian beta di Bali. COVID-19 varian ini dianggap lebih mudah menular antar manusia. Namun efeknya lebih mudah ditangani pada pasien yang sudah divaksin.
3. Varian gamma
Nama sebelumnya: P.1
Dideteksi pertama kali: Brazil pada November 2020.
Kemenkes menjelaskan, varian ini memiliki selusin perubahan salah satunya protein yang mengikat virus ke sel. Meski begitu, studi Pfizer-BioNTech menunjukkan varian ini bisa dinetralkan dengan vaksin.
4. Varian delta
Nama sebelumnya: B.1.617.2
Dideteksi pertama kali: India sejak Oktober 2020.
Delta memiliki tingkat penularan paling tinggi daripada varian yang lain. Varian delta dideteksi menginfeksi lonjakan kasus COVID-19 yang sempat terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Lonjakan juga dikarenakan peningkatan interaksi sosial di wilayah tersebut.
5. Varian B.1466.2
Daftar varian COVID-19 di Indonesia bertambah dengan adanya produk lokal ini. Varian B.1466.2 dilaporkan Indonesia pada November 2020. WHO memasukkannya dalam daftar Alerts for Further Monitoring pada 28 April 2021.
Kemenkes menjelaskan, varian COVID-19 delta memiliki tingkat penularan 5-8 kali lebih cepat daripada varian asli. Varian delta sempat mendominasi Pulau Jawa dibanding jenis yang lain.
Daftar varian COVID-19 tentunya tidak bertujuan mengakibatkan rasa panik dan resah. Masyarakat wajib menyikapinya dengan tetap tenang dan displin menerapkan protokol kesehatan.
Masyarakat juga wajib vaksin dengan dosis lengkap. Semua jenis vaksin yang digunakan di Indonesia terbukti mampu melindungi masyarakat dari infeksi COVID-19.
(row/erd)