Mengapa Satu Jam 60 Menit?

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Mengapa Satu Jam 60 Menit?

Dhika Widayat - detikEdu
Selasa, 28 Sep 2021 08:01 WIB
Dhika Widayat
Dhika Widayat
Dhika Widayat adalah founder dari akun instagram ngajimatematika. Akun yang membahas matematika dari sisi yang jarang dibahas. Dhika Widayat juga seorang penggemar berat matematika sejak SD.
Pemugaran menara jam Big Ben di Inggris hampir rampung. Warna jarum jam Big Ben pun dikembalikan ke warna aslinya yakni biru Prusia. Ini penampakannya.
Foto: Getty Images/Leon Neal
Jakarta -

Sadar atau tidak, kita terbiasa menerima segala sesuatu begitu saja. Melihat segalanya seperti biasa saja, tidak ada yang spesial.

Seperti sesuatu yang satu ini, yang selalu kita cari hampir setiap saat. Jam. Ya, penunjuk waktu yang kita pakai.

Kita mungkin sudah terbiasa dengan penunjuk waktu tersebut yang menunjukkan waktu. Kita juga sudah terbiasa menganggap bahwa satu jam sama dengan 60 menit, satu menit itu setara dengan 60 detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi tahukah kamu mengapa seperti itu? Siapa yang menentukan seperti itu? Apa alasannya? Semua pertanyaan tersebut ada jawabannya. Bukan karena takdir lho ya.

Ada sejarahnya mengapa satu jam sama dengan 60 menit. Lagi-lagi jawabannya bukan, "Kalau dua jam berarti 120 menit kak." Bukan gitu.

ADVERTISEMENT

Sebuah peradaban ternama kala itu bernama Bangsa Sumeria. Bangsa ini adalah sebuah peradaban kuno di Mesopotamia Selatan.

Walaupun mereka merupakan peradaban kuno, bukan berarti mereka tidak bisa berhitung.
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem bilangan.

Mereka menggunakan bilangan untuk berhitung. Berbeda dengan kita yang menggunakan basis bilangan 10 (desadesimal), orang-orang Sumeria menggunakan bilangan dengan basis 12 (duodesimal) dan basis 60 (sexadesimal).

Mereka terbiasa membagi segala sesuatu dengan bilangan basis mereka. Sama sih seperti kita yang sangat merasa mudah dan sering membagi segala sesuatu dengan 10.

Mereka yang menggunakan basis 12 dan 60 lebih suka membagi segala sesuatu dengan 12 atau 60. Itu juga menjadi alasan mengapa satu tahun ada 12 bulan.

Saat mereka merasa perlu untuk menentukan waktu dengan lebih baik, maka dibuatlah acuan untuk menentukan waktu tersebut. Bangsa Babilonia ini sudah mahir dengan astronomi.

Mereka membagi satu hari menjadi dua, siang dan malam. Masing-masing memiliki waktu yang sama yaitu 12 jam.

Peradaban Babilonia juga menggunakan bilangan dengan basis 60. Mereka lebih suka menggunakan basis ini karena 60 merupakan bilangan terkecil yang bisa habis dibagi oleh 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Akhirya mereka membuat angka 60 ini sebagai dasar dari perhitungan jam.

Konon kita lebih tepat menyebut Hippasus dan astronom Yunani yang membuat sistem 60 menit. Sehingga satu jam adalah 60 menit. Betul, kita menggunakan satu jam adalah 60 menit karena orang-orang kala itu menggunakan bilangan dengan basis 60.

Dhika Widayat

Seorang penggemar berat matematika sejak SD, Founder ngajimatematika

Artikel ini merupakan kerjasama detikEdu dengan Ngajimatematika. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads