5 Program Pemerintah dalam Upaya Pemerataan Penduduk dan Sejarahnya

ADVERTISEMENT

5 Program Pemerintah dalam Upaya Pemerataan Penduduk dan Sejarahnya

Kristina - detikEdu
Jumat, 03 Sep 2021 17:00 WIB
Suasana pemukiman padat dikawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 mencapai 270.203.917 jiwa atau 270,20 juta jiwa.
Foto: Grandyos Zafna/5 Program Pemerintah dalam Upaya Pemerataan Penduduk dan Sejarahnya
Jakarta -

Salah satu upaya pemerataan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan program transmigrasi. Program tersebut telah diterapkan sejak zaman kolonial Belanda. Seperti apa sejarahnya?

Transmigrasi adalah salah satu jenis migrasi atau perpindahan penduduk. Dikutip dari buku 'IPS untuk SMP Kelas VII' oleh Anwar Kurnia, transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari provinsi atau pulau yang padat penduduk ke provinsi atau pulau yang jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

Ada 5 jenis transmigrasi di Indonesia, yakni transmigrasi umum, spontan, sektoral, lokal, dan bedol desa. Berikut penjelasan masing-masing jenis:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.

2. Transmigrasi spontan (swakarsa) adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri.

ADVERTISEMENT

3. Transmigrasi sektoral (khusus) adalah transmigrasi yang dilakukan untuk hal-hal tertentu, seperti terjadinya bencana alam, pengangguran, dan tunawisma.

4. Transmigrasi lokal adalah transmigrasi penduduk dalam provinsi yang sama.

5. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang memindahkan seluruh penduduk desa beserta perangkat desa (pejabat pemerintahan desa) yang bersangkutan.

Secara umum, transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk, mengembangkan daerah pemukiman baru di daerah dengan penduduk yang relatif jarang, pemerataan penduduk dalam suatu wilayah, mendorong proses pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan hidup para transmigran.

Sejarah transmigrasi Indonesia dari masa ke masa. Klik selanjutnya..

Sejarah Transmigrasi Indonesia

Transmigrasi yang berlangsung di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada waktu itu, Pemerintah Belanda menyebut perpindahan penduduk dari wilayah padat ke wilayah yang jarang penduduknya sebagai kolonisasi atau kolonisatie.

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigran, Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, program kolonisasi Belanda tersebut berlangsung pada tahun 1905.

Rombongan periode pertama sebanyak 155 keluarga dari Bagelen, Karesidenan Kedu dikirim ke Gedong Tataan, Lampung. Lalu, pada tanggal 12 Desember 1950 Pemerintah Indonesia resmi melanjutkan program kolonisasi rintisan Belanda dengan nama transmigrasi.

Program transmigrasi dilakukan sebagai upaya pemerataan dalam berbagai aspek pengembangan, seperti pendidikan, kesehatan, mental spiritual/ keagamaan, olah raga, kesenian dan lain-lain. Transmigrasi juga disebut memiliki peran penting dalam pembangunan nasional.

Transmigrasi Indonesia dari Masa ke Masa

1. Periode Kolonisasi (1905-1941)

Perpindahan penduduk pada masa kolonisasi dilatarbelakangi oleh gagasan "Politik Balas Budi" oleh Van Deventer dengan tulisannya yang berjudul "Een Eere Schuld" yang membahas tentang kemelaratan pulau Jawa akibat kerja paksa dan culture stelsel.

Periode kolonisasi berlangsung pada 1905-1941. Pemerintah Hindia Belanda memindahkan penduduk dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera beberapa wilayah sebagai berikut:

- Tahun 1905-1921, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah.
- Tahun 1921, Kota Agung dengan daerah Asal Jawa Tengah.
- Tahun 1922, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah.
- Tahun 1923, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah
- Tahun 1932-1941, Gedong Tataan dan Sukadana dengan daerah asal Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah-daerah lain.

2. Periode Pelita (1969-1999)

Periode pelita terbagi menjadi beberapa waktu.

- Pelita I tahun 1969, 1970-1973, 2974
- Pelita II tahun 1974, 1975-1978, 1979
- Pelita III tahun 1979,1980-1983, 1984
- Pelita IV tahun 1984,1985-1988, 1989
- Pelita V tahun 1989, 1990-1993, 1994
- Pelita VI tahun 1994, 1995-1998, 1999

3. Periode Reformasi (2000-sekarang)

Pada periode reformasi, telah terjadi beberapa kali perubahan kabinet yang turut berpengaruh pada orientasi dan paradigma transmigrasi. Transmigrasi diselenggarakan untuk mendukung pembangunan daerah, mendorong persebaran penduduk dan tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan baru, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Detikers, jangan lupa ya salah satu upaya pemerataan penduduk oleh pemerintah adalah dengan program transmigrasi.

Halaman 2 dari 2
(kri/pay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads