Gambang Kromong: Sejarah, Instrumen, dan Contoh Alat Musiknya

ADVERTISEMENT

Gambang Kromong: Sejarah, Instrumen, dan Contoh Alat Musiknya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 21 Agu 2021 07:00 WIB
Kesenian Betawi turut meriahkan HUT DKI Jakarta ke-491 di Pasar Seni Ancol. Diantaranya ada kesenian Gambang Kromong dan Jawara Silat.
Sejarah gambang kromong Foto: 20Detik

Adapun contoh alat musik tradisional gambang kromong bernada pentatonis yang biasa digunakan, penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Gambang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat musik satu ini berbentuk resonator gambang yang menyerupai sebuah perahu dengan bagian atas dipasang bilah-bilah kayu manggarawan, suangking, atau huru batu berbentuk empat persegi panjang.

Jumlah bilahnya ada 18 buah dan dibagi dalam dua gembyang (oktaf) dengan nada terendah adalah liuh (a) dan nada tertinggi siang (c). Bilah gambang berukuran panjang antara 29-58 centimeter dan "dikunci" menggunakan paku pada bagian atas resonator agar tidak goyah.

ADVERTISEMENT

Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan dua buah kayu sepanjang 30-35 centimeter berujung bulat berlapis kain dalam dua tabuham, yaitu dilagu (menurut lagu) dan dicaruk atau dikotek.


2. Kromong

Bentuk kromong mirip seperti bonang, yaitu kumpulan 10 buah gong "pecon" terbuat dari perunggu atau kuningan yang disusun dua baris dalam sebuah rak kayu.

Di dalam rak terdapat kotak-kotak kecil untuk menaruh pecon dengan bagian bawah dipasang tali penyangga. Tiap baris berisi lima buah gong dengan nada siang-liuh-u-kong-che pada baris pertama (luar) dan nada che-kong-siang-liuh-u pada baris kedua (dalam).

Kromong dibunyikan secara berbarengan antara baris luar dan dalam menggunakan dua buah kayu lonjong dengan ujung berbalut kain atau benang dalam tiga tabuhan: dilagu (menurut lagu), dikemprang/digembyang, dan dicaruk/dikotek/diracik.

3. Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong

Alat musik Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong mempunyai bentuk sama, hanya ukuran resonator dan gagangnya yang berbeda.

Ukuran paling kecil adalah kong-a-hian bernada liuh (g) dan che (d), sedang teh-hian bernada siang (e) dan liuh (g), serta terbesar disebut su-kong bernada su (a) dan kong (e).

Ketiga alat musik gesek berdawai dua tersebut terdiri atas resonator (wadah gema) dari tempurung kelapa yang dibelah lalu dilapis kulit tipis, tiang kayu berbentuk bulat panjang, dan purilan atau alat penegang dawai. Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong adalah instrumen pembawa melodi yang dimainkan dengan cara digesek menggunakan tongkat bersenar plastik (kenur).


4. Bangsing (suling)

Alat musik gambang kromong selanjutnya adalah bangsing atau suling yang terbuat dari bambu kecil berbentuk bulat panjang dengan enam buah lubang nada.

Instrumen yang dimainkan secara horizontal atau sejajar dengan mulut ini sering dikelompokkan dengan rebab dan vokal karena nada yang dihasilkannya lebih pendek dan terputus-putus.


5. Gong dan kempul

Gong dan kempul terbuat dari kuningan atau perunggu berbentuk lingkaran yang bagian tengahnya menonjol (kenop). Gong berukuran sekitar 85 centimeter berfungsi sebagai penentu irama dasar, sementara kempul berukuran sekitar 45 centimeter berfungsi sebagai pewatas ritme melodi.

Oleh karena ukuran gong dan kempul yang relatif besar tersebut, maka umumnya digantung pada sebuah gawangan kayu. Caranya adalah dengan melubangi sisinya sebagai tempat mengikat tali untuk digantungkan pada gawangan kayu berukir motif bunga, sulur dan ular naga setinggi satu meter.

Gong dan kempul dibunyikan dengan cara dipukul dari samping pada bagian kenop menggunakan tongkat kayu berujung bulat berlapis kain.


6. Gong Enam

Sesuai dengan namanya, gong enam terdiri dari enam buah gong berukuran kecil yang digantung pada gawangan kayu dengan susunan nada: 3, 1, 6, 2, 1, 5.


7. Kecrek (pan)

Kecrek atau pan berbentuk dari dua hingga empat lempengan logam tipis (besi, kuningan, perunggu) yang disusun diatas sebuah papan kayu.

Alat yang berfungsi sebagai pengatur irama dan untuk menimbulkan efek bunyi tertentu ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan palu khusus atau tongkat kayu pendek hingga menghasilkan bunyi crek-crek-crek.


8. Ningnong (sio-lo)

Ningnong berbentuk dua buah piringan logam perunggu atau kuningan berdiameter sekitar 10 centimeter yang ditempatkan pada sebuah bingkai kayu bertangkai satu. Ningnong dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan tongkat besi kecil secara bergantian dari kiri ke kanan atau sebaliknya (teknik pitet), sebagai pengatur irama.


9. Gendang

Gendang atau kendang terbuat dari kayu berbentuk silinder berongga yang kembung di bagian tengahnya. Pada kedua pangkal gendang berbentuk lingkaran ditutup dengan kulit kambing atau kerbau yang tidak sama besarnya.

Bentuk gendang semacam ini biasa disebut sebagai kerucut pepet dan berfungsi sebagai instrumen pengatur irama. Dalam setiap pementasan umumnya terdapat sebuah kerucut pepet dan satu atau dua buah gendang kecil yang disebut ketipung, tepak, tipluk atau kulanter.

Kerucut pepet ditempatkan pada dudukan kayu silang kecil di depan, sedangkan ketipung berada di samping kiri atau di pangkuan pemain.

Itulah sejarah tentang gambang kromong lengkap dengan contoh instrumen atau alat musiknya.


(faz/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads