Kayu Cendana Banyak Ditemukan di Provinsi Mana? Ini Jawaban dan Alasan Harumnya

ADVERTISEMENT

Kayu Cendana Banyak Ditemukan di Provinsi Mana? Ini Jawaban dan Alasan Harumnya

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 13 Agu 2021 16:43 WIB
Kayu dan minyak cendana
Foto: Getty Images/iStockphoto/Madeleine_Steinbach/Kayu Cendana Banyak Ditemukan di Provinsi Mana? Ini Jawaban dan Alasan Harumnya
Jakarta -

Kayu cendana memiliki popularitas karena wanginya. Pada zaman dahulu, kayu cendana juga kerap dijadikan sebagai pengharum ruangan.

Pohon cendana memiliki nama latin Santalum album L., demikian dikutip dari Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten. Dalam dunia perdagangan, pohon ini lebih dikenal sebagai sandalwood.

Kayu cendana banyak ditemukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan merupakan pohon endemik di sana. Pohon cendana juga tercatat tumbuh di wilayah Sumba, Flores, Solor, Timor, Alor, Wetar, Lomblen, dan Rote.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kini pohon cendana juga telah tersebar ke berbagai wilayah seperti Bondowoso & Jember (Jawa Timur), Bali, Gunung Kidul (DI Yogyakarta), Sulawesi, dan Maluku.

Mengapa kayu pohon cendana harum?

Di dunia, ada 29 spesies pohon cendana. Seluruh spesies ini tersebar di Indonesia, Australia, India, dan negara kepulauan Pasifik.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, hanya 8 spesies yang dimanfaatkan karena kandungan aroma dan minyaknya. Aroma wangi kayu cendana adalah karena senyawa santalol pada bagian batang dan akarnya.

Senyawa tersebut dimanfaatkan untuk bahan baku industri farmasi dan kosmetika. Namun, kayu cendana dengan kandungan santalol rendah akan dijadikan bahan ukiran atau kerajinan.

Mengapa kayu cendana memiliki nilai ekonomis yang tinggi?

Kayu cendana sebetulnya terbagi menjadi dua jenis, yakni cendana putih dan cendana merah. Cendana putih adalah jenis yang banyak ditemukan di Indonesia. Sementara, cendana merah banyak tumbuh di daerah Funan dan India.

Keduanya juga mempunyai kualitas yang berbeda, di mana cendana putih memiliki wangi yang lebih baik dari cendana merah. Wangi yang khas inilah yang menyebabkan kayu cendana mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Kayu cendana tak hanya sering dijadikan bahan campuran parfum, tetapi juga aromaterapi, dupa, dan sebagainya.

Meski begitu, pohon cendana kini terancam punah. Menurut data dari International Union for Conservation of Natural Resource (IUCN) di tahun 1997, pohon cendana dikategorikan sebagai Vulnerable atau rentan punah.

Mengapa pohon cendana menjadi langka? Klik selanjutnya>>>

Mengapa pohon cendana menjadi langka?

Hal tersebut disebabkan penebangan besar-besaran sejak tahun 1980. Di samping itu, kebakaran hutan dan tidak adanya upaya penanaman kembali juga menjadi faktor kelangkaan pohon ini.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi NTT di tahun 2010, hanya tersisa 300 ribu pohon cendana di Timor, Alor, dan Sumba. Jumlah ini sangat menurun dibandingkan tahun 2000 yang masih terdapat 1 juta pohon.

Kemudian, dalam data Dinas Kehutanan Kabupaten timor tengah Utara tahun 2012, populasi pohon cendana hanya tersisa sekitar 45 ribu. Sehingga, perlu adanya konservasi demi keberlangsungan kayu cendana.

Detikers, sudah paham alasan harumnya dan lokasi kayu cendana banyak ditemukan di provinsi NTT, kan?

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Balai Penjaminan Mutu Pendidikan NTT Terbakar, Arsip Penting Ludes"
[Gambas:Video 20detik]
(pay/pay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads