Apa Sih Perbedaan Stunted dengan Stunting dalam Tumbuh Kembang Anak?

ADVERTISEMENT

Apa Sih Perbedaan Stunted dengan Stunting dalam Tumbuh Kembang Anak?

Anastasia Anjani - detikEdu
Kamis, 12 Agu 2021 18:05 WIB
A three month baby in mint green clothes lying on a bed on which a measuring ruler for growth is drawn. Teething tool in hands, chewing
Foto: iStock
Jakarta -

Stunted atau pendek dan stunting merupakan dua hal yang berbeda. Tetapi masih banyak orang tua, guru, dan pemangku kepentingan lainnya tidak bisa membedakan stunted dan stunting.

Stunting dan stunted memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan stunted secara kesehatan berbeda dan memiliki penanganan yang tidak sama.

Dilansir dari laman Ruang Guru Paud Kemendikbudristek. Berikut adalah perbedaannya:

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang sampai anak dewasa dan lanjut usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekurangan gizi dalam kandungan dapat mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lain terganggu hingga anak rentan terkena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Pertumbuhan otak yang tidak maksimal sendiri juga akan menyulitkan anak nantinya.

Sementara stunted adalah anak yang memiliki tubuh pendek dan belum tentu mengalami gagal tumbuh. Anak bertubuh pendek mengalami pertumbuhan fisik dan mental normal layaknya anak lain.

ADVERTISEMENT

Namun, tinggi badannya kurang dari rata-rata anak sesuainya sehingga terlihat mencolok. Anak dengan tubuh pendek tak mengalami peningkatan risiko mengalami penyakit degeneratif atau penurunan fungsi otak. Seiring waktu, anak yang bertubuh pendek bisa menyusul tinggi teman-temannya.

Stunted dan stunting sama-sama memiliki tubuh yang pendek. Namun secara medis kedua hal tersebut berbeda.

"Stunted (pendek) itu yang diukur, di Indonesia masih menggunakan stunted. Sedangkan yang namanya stunting itu ada ikutan-ikutannya, ada sebab akibatnya maka dikatakan stunting dan bisa dikoreksi dalam 1000 hari kehidupan pertama karena potential growth tercipta di 1000 hari kehidupan pertama," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo melansir dari laman Ruang Guru Paud.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang balita akibat kekurangan gizi dalam kandungan hingga lahir dan baru terlihat setelah usia 2 tahun.

Adapun definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari - 3.00 SD (severely stunted).

Sedangkan stunted dan sangat pendek adalah balita panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya kurang dibanding dengan standar baku WHO multicentre growth reference study tahun 2006.

"Di Posyandu sekarang hanya mengukur pertumbuhan panjang dan berat tanpa mengukur perkembangan sebagai pendekat, apabila dikaji lebih ilmiah ukuran di Indonesia itu berbeda dengan standar Internasional, seperti stunted di Indonesia kurang dari 2 standar deviasi, tapi internasional juga berbeda dengan di Indonesia," kata Hasto.

Stunted dan stunting dapat dibedakan dengan memperhatikan kondisi keluarga. Anak dengan tubuh pendek biasanya terlahir dari orangtua yang tidak terlalu tinggi. Hal berbeda biasanya dijumpai pada anak stunting yang terus mengalami keterlambatan tumbuh.

Anak stunting biasanya tumbuh lebih lambat sekitar 4 sentimeter tiap tahun di masa pra pubertas. Anak stunting juga mengalami keterlambatan masa puber yang biasanya di usia 15 tahun.

Itulah perbedaan stunted dan stunting. Jangan sampai salah lagi membedakannya ya.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads