Mata uang Filipina telah melewati sejarah panjang. Negara ini pernah menggunakan cangkang kerang saat melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga. Seperti apa sejarahnya?
Dilansir dari situs Bank Sentral Filiphina, berikut sejarah mata uang Republik Filipina dari era pra-hispanik hingga saat ini.
1. Era Pra-Hispanik
Jauh sebelum orang Spanyol datang ke Filipina, perdagangan antara orang Filipina dengan para pedagang dari negara tetangga seperti China, Jawa, Kalimantan, dan Thailand menggunakan sistem barter. Pada waktu itu, mereka menggunakan alat tukar berupa cangkang kerang cowrie. Cowrie kemudian menjadi alat tukar selama berabad-abad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Era Spanyol (1521-1897)
Pada jaman kolonial, koin pertama yang digunakan sebagai mata uang Filipina adalah koin perak macuquinas atau tongkol. Koin ini dibawa oleh Galleon dari Meksiko dan koloni Spanyol lainnya. Koin perak ini biasanya memiliki salib di satu sisi dan lambang kerajaan Spanyol di sisi lain.
Dos mundos Spanyol diedarkan secara luas tidak hanya di Filipina tetapi di seluruh dunia pada tahun 1732-1772. Mata uang ini dihargai karena keindahan desainnya. Koin ini menampilkan bola dunia bermahkota kembar yang mewakili kekuasaan Spanyol atas Dunia Lama ke Dunia Baru. Oleh karenanya, disebut juga dengan "dua dunia". Hal ini juga dikenal sebagai dolar Pilar Meksiko atau Columnaris karena dua kolom mengapit dua dunia.
Barilla, koin perunggu atau tembaga mentah kemudian digunakan sebagai alat tukar. Koin ini dikeluarkan akibat kekurangan koin pecahan. Barilla merupakan koin pertama yang dibuat di Filipina senilai satu centavo. Dalam istilah Filipina, koin ini disebut dengan barya yakni uang receh.
Koin dari koloni Spanyol lainnya juga dilegalkan peredarannya di Filipina. Beberapa diantaranya adalah koin emas dengan potret Ratu Isabela dicetak di Manila dan peso perak dengan gambar Alfonso XIII muda, yakni koin terakhir yang dicetak di Spanyol. Uang kertas yang pertama kali diedarkan di Filipina adalah peso fuertes yang dicetak oleh bank Filipina bernama El Banco Espanol Filipino.
3. Periode Revolusi (1898-1899)
Pada tahun 1898 Filipina mengumumkan kemerdekaannya. Di bawah Jenderal Emilio Aguinaldo, Republik Filipina mengeluarkan koin dan mata uang kertasnya sendiri yang didukung oleh sumber daya alam negara itu.
Di gudang senjata Malolos, dua jenis koin tembaga dua centavo diproduksi. Uang kertas satu peso dan lima peso yang dicetak sebagai Republika Filipina Papel Moneda de Un Peso dan Cinco Peso diedarkan secara bebas. Uang ini ditandatangani oleh Pedro Paterno, Mariano Limjap dan Telesforo Chuidian.
Namun, Jenderal Aguinaldo menyerahkan diri kepada kepada Amerika, mata uang Filipina ditarik dari peredaran dan dinyatakan sebagai mata uang ilegal.
Berikutnya mata uang Filipina pada periode Amerika
Klik Halaman Selanjutnya untuk Membaca
4. Periode Amerika (1900-1941)
Kedatangan Amerika pada tahun 1898 membawa kemakmuran bagi Filipina. Sistem pernbankan modern, mata uang, dan sistem kredit dilembagakan. Hal ini menjadikan Filipina menjadi salah satu negara paling makmur di Asia Timur.
Amerika menerapkan sistem moneter untuk Filipina berdasarkan emas dan mematok peso Filipina terhadap dolar Amerika dengan rasio 2:1.
Pada tahun 1903, kongres AS menyetujui Undang-undang Koin untuk Filipina. Koin-koin yang dikeluarkan di bawah sistem tersebut memuat desain pengukir dan seniman Filipina, Melecio Figueroa. Koin dengan denominasi setengah centavo hingga satu peso kemudian dicetak.
Pada tahun 1912, El Banco Espanol Filipino berubah nama menjadi Bank of the Philippine Islands. Hal ini turut membuka jalan bagi penggunaan bahasa Inggris di semua uang kertas dan koin cetakan tahun 1933 yang sebelumnya menggunakan bahasa Spanyol.
5. Pendudukan Jepang (1942-1945)
Pecahnya Perang Dunia II menyebabkan gangguan serius dalam sistem moneter Filipina. Dua jenis uang kertas beredar di tanah air selama periode ini. Pasukan Pendudukan Jepang mengeluarkan catatan perang dalam denominasi tinggi. Uang kertas perang ini tidak memiliki cadangan, sehingga orang Filipina menyebutnya sebagai uang "Mickey Mouse".
Selama inflasi terburuk dalam sejarah Filipina, orang Filipina akan pergi ke pasar dengan membawa uang kertas Mickey Mouse. Saat itu harga sangat melambung tinggi. Harga satu telur bebek senilai 75 peso, dan sekotak korek api lebih dari 100 peso.
Di sisi lain, Guerilla Notes atau Mata Uang Perlawanan yang dalam denominasi rendah, dikeluarkan oleh provinsi yang berbeda. Hal ini merupakan salah satu perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
6. Republik Filipina
Setelah memperoleh kemerdekaan dari Amerika Serikat setelah berakhirnya Perang Dunia II, Filipina menggunakan sertifikat perbendaharaan lama sebagai mata uang yang dicetak dengan kata "Victory".
Dengan berdirinya Bank Sentral Filipina pada tahun 1949, mata uang pertama yang diterbitkan adalah uang kertas seri Inggris yang dicetak oleh Thomas de la Rue & Co., Ltd. di Inggris dan koin yang dicetak di Biro Percetakan Uang AS.
Koin dan uang kertas Republik "Filipinization" mulai digunakan pada tahun 60-an dan berlanjut hingga saat ini. Pada tahun 70-an, uang kertas seri Ang Bagong Lipunan (ABL) yang dicetak di Security Printing Plant tahun 1978 mulai diedarkan.
Gelombang perubahan baru merubah sistem mata uang Filipina dengan Seri Koin Flora dan Fauna yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1983. Sedangkan, uang kertas Seri Desain Baru menggantikan seri ABL pada tahun 1985.
Sepuluh tahun kemudian, satu set koin dan uang kertas baru sebagai mata uang Filipina dikeluarkan dengan logo Bank Sentral Filipina.