"Dhabit adalah orang yang kuat hafalannya tentang apa yang telah didengarnya dan mampu menyampaikan hafalannya kapan saja ia menghendakinya. Periwayatan hadits shahih bersifat dhabit," tulis Sarbanun dalam Macam-macam Hadits dari Segi Kualitasnya.
Sarbanun mengutip dari Muqaddimah Ibnu Ash Shalah yang ditulis Ibnu Ash-Shalah juga menjelaskan yang dimaksud hadits shahih. Hadits ini disandarkan kepada Nabi SAW dengan sanad bersambung, yang diriwayatkan perawi yang adil dan dhabit hingga sampai akhir sanad, tidak ada kejanggalan dan tidak ber'illat.
Selain dhabit, ada empat syarat lain yang harus dipenuhi hadits shahih. Berikut syarat lengkap hadits shahih:
- Sanadnya bersambung
Tiap periwayatan dalam sanad hadits menerima periwayat sebelumnya yang terus berlangsung hingga akhir sanad hadits.
- Periwayatan adil
Yang dimaksud adil adalah periwayatan dilakukan muslim dewasa, berakal sehat, dan jauh dari perbuatan maksiat.
- Bersifat dhabit
Dhabit adalah ciri hadits shahih, yang disampaikan mereka dengan hafalan kuat dan bisa menyampaikan tiap saat.
- Tidak janggal
Hadits shahih tidak bertentangan dengan hadits lain dengan kualitas serupa.
- Tidak 'illat (cacat)
Hadits shahih tidak punya cacat dengan adanya hal yang bersifat samar.
Selain hadits shahih, umat Islam juga mengenal hadits hasan dan dhaif. Sifat dhabit juga harus dimiliki sifat hasan. Namun kualitas dhabit perawinya tidak sekuat hadits shahih.
Dengan penjelasan ini bisa disimpulkan, dhabit adalah kualitas perawi hadits yang kuat hafalannya dan bisa menyampaikan kapan saja. Semoga penjelasan tentang dhabit ini bermanfaat ya.
(row/nwy)