Lini masa media sosial dipenuhi oleh berita tentang Hamas (Pergerakan Perlawanan Islam di Palestina) dan Israel yang mengumumkan gencatan senjata. Genjatan senjata dilakukan untuk mengakhiri pertempuran selama kurang lebih 11 hari.
Sebelum gencatan senjata disepakati, Kementerian Kesehatan Gaza seperti dilansir kantor berita AFP, hingga Jumat (21/5/2021), menyebutkan, jumlah warga Gaza yang tewas akibat gempuran Israel telah bertambah menjadi 232 orang.
Lalu apa arti Gencatan Senjata dan alasan keduanya bersepakat? Berikut penjelasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Gencatan Senjata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah sebuah penghentian tembak-menembak (terkait perang) untuk sementara waktu, dimana kedua belah pihak sepakat menghentikan tindakan-tindakan agresif masing-masing.
Sementara dilansir ensiklopedia Britannica, gencatan senjata juga berarti sebuah kesepakatan untuk penghentian permusuhan aktif antara dua atau lebih pihak yang berperang.
Secara umum, baik istilah, ruang lingkup, hingga durasinya, gencatan senjata ditentukan oleh pihak yang mengadakan kesepakatan. Dalam konteks berita akhir-akhir ini Hamas-Israel yang bersepakat.
Selain itu, perjanjian gencatan senjata juga bisa menghentikan sebagian atau secara total semua bentuk permusuhan (baik serangan ataupun yang lainnya).
Meski gencatan senjata total bisa dikatakan sama jika dilihat secara de facto dengan berhentinya perang, namun di bawah hukum internasional, keadaan perang masih terjadi di mana pihak yang bertentangan dan pihak netral masih memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Kapan dan Mengapa Ada Gencatan Senjata?
Gencatan senjata pada akhirnya menjadi sebuah jalan yang kini disepakati Israel dan Hamas setelah terjadi pertempuran berdarah selama 11 hari.
Menurut Hamas, gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat. Sementara dari pihak Israel melalui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengkonfirmasi gencatan senjata dengan Hamas yang telah menguasai Gaza. Netanyahu menerima usulan gencatan senjata yang ditawarkan Mesir.
"Dengan suara bulat menerima rekomendasi untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata ... tanpa syarat," ujar Netanyahu seperti dilansir dari AFP, Jumat (21/5/2021).
Di sisi lain, warga Palestina di Gaza menyambut baik gencatan senjata ini. Mereka merayakannya dengan cara turun ke jalanan sesaat usai gencatan senjata diberlakukan pada Jumat dini hari.
"Allahu Akbar dan Alhamdulillah," teriak warga Gaza yang merayakan gencatan senjata, seperti dilansir Reuters, hari ini.
(nwy/nwy)