Asal Mula Kue Kering Mulai dari Putri Salju sampai Kastengel, Ini Kata Sejarawan!

ADVERTISEMENT

Asal Mula Kue Kering Mulai dari Putri Salju sampai Kastengel, Ini Kata Sejarawan!

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 13 Mei 2021 12:00 WIB
Resep Nastar Lembut
Sejarah kue kering di Indonesia (Foto: iStock)
Jakarta -

Asal mula kue kering di Indonesia telah dimulai sejak zaman penjajahan.

Kue kering bukan merupakan tradisi kuliner lebaran yang baru muncul beberapa dekade belakangan. Bahkan menurut fakta sejarahnya, kue kering telah melewati hitungan abad di Indonesia.

Sebagai salah satu jenis makanan wajib di kala lebaran, penampilan kue kering tentunya cukup mencolok dibandingkan kue-kue tradisional maupun hidangan lebaran lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue kering seperti putri salju, nastar, kastengel, dan sebagainya mempunyai tampilan yang bernuansa Eropa dibandingkan kue tradisional asli Indonesia.

Untuk mengetahui bagaimana kue-kue bernuansa Eropa ini masuk ke Indonesia, detikEdu telah berbincang dengan sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan oleh Fadly, kue-kue kering seperti nastar, kastengel, lidah kucing, atau putri salju tentunya merupakan pengaruh dari Belanda ketika dahulu menjajah Indonesia.

"Kue-kue ini sebetulnya relatif baru dikenal pada masa peralihan abad ke-19 ke 20 ketika orang-orang Indonesia mulai mengenal makanan khas Belanda, termasuk kue-kue," terang Fadly.

Biasanya kue-kue tersebut dibuat dalam tradisi Natal orang-orang Belanda. Tetapi, ketika lebaran, orang-orang Belanda juga mengirim hantaran kue-kue pada keluarga bangsawan pribumi seperti priyayi, begitu jelas Fadly.

Sehingga, pada akhirnya para priyayi tersebut berpikir bahwa kue-kue tersebut juga bisa digunakan sebagai menu lebaran.

Selain proses transfer budaya tersebut, dalam sejarah kue-kue kering lebaran ada proses modifikasi bahan serta bentuk.

Dalam segi modifikasi bahan, Fadly memberi permisalan kue kastengel di mana keju yang dipakai di untuk membuat kue batang keju Belanda, berbeda dari Indonesia.

Di Belanda, keju yang dipakai adalah sejenis edam misalnya. Sedangkan di Indonesia memakai yang lebih murah.

Ia juga menyebutkan bahwa dari segi bentuk pun, kastengel keduanya berbeda. Kue kastengel atau batang keju Belanda lebih panjang dan ramping.

Tak hanya itu, Fadly mengatakan bahwa dari segi nama juga ada kesamaan dengan Belanda. Misalkan kue batang keju atau kastengel dalam bahasa Belanda disebutnya kaastengels.

Kemudian nastar dalam bahasa Belanda adalah ananas tart atau kue nanas. Sementara, kue lidah kucing dalam bahasa Belanda adalah katte tong.

Jadi, dalam sejarahnya, kue-kue kering yang dibawa ketika zaman kolonial Belanda ini awalnya bermula dari transfer budaya perayaan hari besar hingga pada akhirnya mengalami modifikasi bahan dan bentuk.




(lus/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads