Kisah Sahabat Nabi Zubair bin Awwam, Sang Pengawal Setia Rasulullah

ADVERTISEMENT

BRI Ramadan Update: Inspirasi Sahabat Nabi

Kisah Sahabat Nabi Zubair bin Awwam, Sang Pengawal Setia Rasulullah

Rahma I Harbani - detikEdu
Selasa, 27 Apr 2021 10:30 WIB
Inspirasi Sahabat Nabi
Foto: Ilustrasi: MIndra Purnomo/Kisah Sahabat Nabi Zubair bin Awwam, Sang Pengawal Setia Rasulullah
Jakarta -

Kisah selanjutnya merupakan sepupu Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam. Zubair lahir pada tahun 594 M dengan nama Abu Abdullah Zubayr ibn al-Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul Uzza ibn Qusay.

Selain sepupu, hubungan kekerabatan antara Rasulullah SAW dengan Zubair adalah saudara ipar.

Hal ini disebabkan Asma, istri Zubair, merupakan saudara kandung dari Aisyah, istri Rasulullah. Sebagai informasi, Asma dan Aisyah merupakan putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecintaannya pada Rasulullah SAW dibuktikan melalui pengabdian dan pengorbanannya dalam melindungi Rasulullah dari berbagai ancaman.

Dilansir dari tulisan Ummu Bakar, Rasulullah SAW bahkan pernah membanggakan Zubair sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim berikut:

ADVERTISEMENT

لِكُلِّ Ω†ΩŽΨ¨ΩΩŠΩΩ‘ Ψ­ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ±ΩΩŠΩŒΩ‘ΨŒ ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ±ΩΩŠΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ψ²ΩΩ‘Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ψ±Ω

"Setiap nabi mempunyai penolong (hawari), dan hawariku adalah Zubair bin 'Awwam." (HR. Bukhari Muslim).

Zubair bin Awwam termasuk ke dalam 7 orang pertama yang memeluk Islam saat usianya yang terbilang masih muda, tepatnya 15 tahun. Setelah memeluk Islam, Allah semakin melapangkan rezekinya dan Zubair pun semakin semangat untuk memberikan hartanya dalam dakwah.

Bahkan dalam buku Road to Jannah, Zubair membelanjakan semua hartanya di jalan Allah hingga ia wafat dalam keadaan terlilit utang.

Harta kekayaannya pun didapat dari bisnis yang sukses. Dimulai dari latihan bisnis kecil-kecilan, berjualan, dan sebagainya.

Dikisahkan dari salah seorang sahabat seperti yang dikutip dari buku Kisah-kisah Terpuji Asma'ul Husna tentang kedermawanan Zubair dalam berjuang di jalan Allah. Sahabat itu berkata:

"Zubair memiliki 1.000 macam kekayaan yang digunakanannya untuk berdakwah. Namun tidak ada 1 dirham (Rp 4 ribu) pun masuk ke rumahnya."

Selain kedermawanannya, kisah keberanian Zubair karena kecintaannya pada Rasulullah dan Allah SWT pun tertuang dalam buku Road to Jannah karya Robi Afrizan Saputra.

Dikisahkan saat usia Zubair masih sangat muda, ia pernah mendapat siksaan dari orang-orang Quraisy tepatnya pamannya sendiri yang memimpin penyiksaan tersebut. Ia disekap di dalam sebuah dedaunan lipatan tikar yang dipenuhi asap api dengan tujuan membuat napas Zubair menjadi sesak.

Zubair bin Awwam pun dipaksa untuk mengingkari Allah SWT dalam kondisi tersiksa dan sesak, kaum Quraisy tersebut berkata:

"Ingkarilah Tuhan Muhammad itu, niscaya akan aku lepaskan siksa ini darimu."

Keadaan tersiksa sekalipun tidak menggoyahkan Zubair dalam mempertahankan agama Allah SWT, ia pun menjawab dengan:

"Tidak. Demi Allah, aku tidak akan kembali pada kekafiran untuk selama-lamanya." jawab Zubair dengan pasti.

Kisah lainnya bercerita tentang Zubair yang selalu mengawal Rasulullah dalam peperangan. Banyaknya luka di tubuhnya membuktikan keberanian dan keperkasaan Zubair dalam membela Islam.

Klik halaman selanjutnya

Salah seorang sahabat pernah berkata:

"Aku pernah menemani Zubair bin Awwam pada sebagian perjalanan dan aku melihat tubuhnya. Maka aku saksikan banyak sekali luka goresan pedang, sedang di dadanya terdapat seperti mata air yang dalam menunjukkan bekas tusukan lembing dan anak panah. Aku pun berkata: 'Demi Allah telah kusaksikan sendiri pada tubuhmu apa yang belum pernah kulihat pada orang lain sedikit pun!'


1. penyebab pemanasan global
2. pelanggaran ham: pengertian, jenis dan contoh kasusnya
3. fauna indonesia bagian timur
Kemudian Zubair pun menjawab:

"Demi Allah, semua luka-luka itu kudapat bersama Rasulullah pada peperangan di jalan Allah."

Pada Perang Khandaq seperti yang dikisahkan dalam buku 10 Sahabat Rasul Penghuni Surga
By Ariany Syurfah, kondisi kaum muslimin saat itu sangat buruk. Ditambah lagi ketika kaum Yahudi Bani Quraidhah mengingkari perjanjian mereka dengan Rasulullah SAW dan membuat kaum musyrikin masuk ke Madinah.

Rasulullah SAW berseru kepada kaum muslimin:

"Siapa yang akan pergi ke Bani Quraidhah untuk memerangi mereka?"

Setelah berkali-kali bertanya, hanya Zubair bin Awwam yang menyanggupi hal tersebut.

Kesetiaan untuk mengawal Rasulullah, kedermawanan, dan keteguhan Zubair bin Awwam dalam membela Islam memang patut diacungi jempol. Semoga kisah singkat ini menginspirasi detikers, ya!


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads