Menurut jurnal Religiusitas dalam Pendidikan Kimia (Esensi Pemikiran Pendidikan Kimiawan Klasik Jabir Ibnu Hayyan), karena memiliki banyak kemampuan di bidang ilmu pengetahuan, cendekiawan muslim ini meninggalkan banyak karyanya kurang lebih sebanyak 200 judul buku. Karya-karya Jabir kini tetapi disimpan dan dirawat di berbagai perpustakaan nasional di beberapa negara.
Salah satunya terdapat di Museum Britania Inggris, karya tersebut berjudul Al-Khawash al-Kabir atau dalam bahasa Indonesia Inti-inti yang Besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Prancis tepatnya di perpustakaan Nasional Paris terdapat satu naskah Jabir yang berjudul Al-Ahjar atau Batu-batuan.
Selain diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa, karya Jabir ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan menjadi rujukan standar selama beberapa abad. Karya-karya Jabir menaruh perhatian dari ilmuwan barat seperti R. Ruska, Kupp, EJ Holmyard, M. Berthelot, Paul Kraus, George Sarton, R. Russell, dan lain-lain, untuk menelaahnya dan mengembangkannya.
Jabir juga dikenal memiliki murid-murid yang loyal. Hal ini dibuktikan dengan semangat murid-muridnya yang turut menyebarkan karya tulis Jabir.
Tujuannya agar dapat memperkokoh pemikiran Jabir sehingga ilmu kimia terus berkembang. Murid-muridnya tersebut antara lain Al-Kharaqiy, Ibn 'Iyadh al-Mishriy, dan Al-Ahmiimiy.
Penjelasan di atas adalah seorang cendekiawan muslim Jabir Ibnu Hayyan, seorang ahli kimia yang pantang menyerah. Jangan lupa untuk tiru sifat-sifat baik Jabir Ibnu Hayyan ya detikers!
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)