Dalam dunia penelitian, metode memegang peranan penting karena penelitian hanya dapat berjalan jika metode jelas digunakan. Secara umum, terdapat dua yang paling sering digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Mungkin detikers masih belum terlalu memahami perbedaan dari keduanya dan penggunaannya yang tepat. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui secara lebih lanjut berkaitan dengan metode penelitian ini. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing untuk digunakan dalam sebuah penelitian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Metode Ilmiah: Syarat dan Langkah-Langkahnya |
Setiap topik penelitian biasanya akan menentukan jenis metode mana yang paling tepat untuk digunakan. Dari para detikers mungkin ada yang merasa perlu untuk mengenal kedua metode ini lebih lanjut lagi. Tenang saja, karena kali ini akan dibahas keduanya dengan pembahasan yang lebih mudah.
Metode Penelitian Kuantitatif
Dalam memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, perlu untuk detikers mengetahui hal-hal dasarnya. Pada umumnya, penelitian kuantitatif berangkat dari sebuah paradigma yang sifatnya positivistik. Artinya, sebuah kejadian ada karena terdapat hubungan sebab-akibat dengan kejadian yang lainnya.
Akibat ada karena terdapat sebab yang telah terjadi di baliknya. Pada metode satu ini, akan dicari mengenai sebab-akibat seperti korelasi yang terjadi antar variabel yang ada di dalam kejadian tersebut. Dalam proses penelitiannya, metode ini biasanya akan mengetahui sebab akibat yang sudah ditentukan sejak proses awal perencanaan penelitian. Selain itu, penelitian diawali dengan adanya hipotesis yang ditentukan untuk menjadi titik awal dari pelaksanaan penelitian.
Dalam menggunakan metode penelitian kuantitatif, seorang peneliti dapat untuk mencari orang lain dalam membantu proses pengambilan data. Hal ini dikarenakan tidak perlu adanya hubungan antara seorang peneliti dengan para informannya.
Selain itu, metode ini sudah melihat dan melakukan setting latar belakang untuk para responden yang akan diambil datanya. Lapangannya sudah ditentukan untuk mendapatkan akurasi data yang tinggi. Hal lain yang perlu untuk dijadikan perhatian juga adalah metode kuantitatif memiliki teori untuk dibuktikan dan juga kenyataan yang ada sifatnya objektif. Setelah proposal dan perencanaan metode ini selesai dilakukan, maka tidak dapat dilakukan perubahan lagi setelahnya.
Metode Penelitian Kualitatif
Pada bagian metode penelitian kuantitatif dan kualitatif di atas telah dijelaskan tentang kuantitatif, kali ini akan dibahas mengenai metode kualitatif. Metode satu ini berangkat dari sebuah paradigma yang sifatnya interpretif atau juga dikenal dengan naturalistik.
Artinya, metode ini dalam melihat sebuah kejadian memahami bahwa semua peristiwa ada kaitannya dengan satu sama lain. Pada metode ini biasanya akan muncul berbagai pertanyaan yang diawali dengan apa, bagaimana, dan juga mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, peneliti perlu untuk mengambil data di lapangan tersebut agar mendapatkan jawaban dari penelitian yang dilakukan. Metode penelitian kuantitatif tidak perlu untuk menggunakan hipotesis, tidak seperti pada metode penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif, peneliti perlu untuk langsung terjun ke lapangan untuk mengambil data yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan hubungan yang ada antara seorang peneliti dengan informan nya harus didasari dengan adanya interaksi antara keduanya.
Sementara itu, latar lapangan yang digunakan sifatnya lebih natural sehingga tidak perlu untuk melihat lebih dalam akan latar yang digunakan. Realita yang ditemui oleh seorang peneliti kualitatif sifatnya lebih ke kesadaran yang dimiliki oleh para individunya. Selain itu, metode ini sifatnya untuk mengembangkan dari teori yang menjadi landasan pelaksanaannya. Pelaksanaannya berangkat dari sebuah kasus atau fenomena yang dianggap unik.
(erd/erd)