Agung Sedayu Group (ASG) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan inklusif bagi masyarakat Indonesia. Melalui anak perusahaannya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (PIK 2), ASG menyalurkan 200 beasiswa kuliah bagi calon mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) ini dilaksanakan di sela acara Seminar Wisuda Universitas Terbuka Tahun Akademik 2025/2026 Ganjil Wilayah 2, yang digelar di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe. MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., bersama Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses - Agung Sedayu Group (PIK 2), Letjen TNI (Purn) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si.
Nono menyampaikan dukungan terhadap dunia pendidikan merupakan salah satu fokus utama ASG melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menegaskan komitmen tersebut diwujudkan secara konsisten melalui berbagai inisiatif nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agung Sedayu Group melalui program CSR kami memang spesifik hadir pada wilayah pendidikan, kesehatan, dan sosial. Maka itu, kali ini kami berkesempatan bermitra dengan Universitas Terbuka untuk membantu mahasiswa berprestasi maupun yang membutuhkan," ujar Nono, di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Senin (10/11/2025).
Ia menambahkan, fokus utama ASG di bidang pendidikan selama ini telah memberikan dampak positif di berbagai daerah. Melalui berbagai inisiatif, ASG turut membantu sejumlah perguruan tinggi hingga lembaga pesantren di wilayah tersebut.
Lebih jauh, Nono menjelaskan program beasiswa kali ini menjadi salah satu kontribusi ASG dalam mendukung perluasan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat.
"Terkait program beasiswa 200 calon mahasiswa yang akan kuliah di UT, kami berharap ini dapat membantu mereka mencapai tingkat kesarjanaan," jelasnya.
Nono menyatakan program ini diperuntukkan bagi 200 calon mahasiswa baru yang berdomisili di kawasan Tangerang Raya, khususnya di wilayah operasional utama Agung Sedayu Group.
"Beasiswa ini memang khusus bagi calon mahasiswa baru, bukan yang sedang belajar. Setiap mahasiswa akan menerima bantuan senilai Rp1,8 juta per semester selama empat tahun masa studi, atau hingga lulus. Bisa dibilang total program ini mendekati Rp3 miliar," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan alasan ASG memilih Universitas Terbuka sebagai mitra strategis dalam penyaluran beasiswa. Menurutnya, model pembelajaran terbuka dan fleksibel yang dimiliki UT memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang bisa mendapatkan akses pendidikan tinggi.
"Alasan kami memilih UT karena universitas ini salah satu jalur paling strategis. Di mana pun masyarakat berada, mereka bisa belajar. Kami ingin semakin banyak masyarakat kita bisa meraih gelar strata satu," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti masih rendahnya angka lulusan sarjana di Indonesia yang baru mencapai sekitar 8 persen, jauh tertinggal dibandingkan negara maju yang minimal berada di angka 40 persen.
"Saya kira ASG juga memiliki semangat untuk turut mendorong peningkatan angka tersebut hingga menyentuh 40 persen melalui program seperti ini. Hal ini sekaligus menjadi motivasi bagi kami untuk berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia," tutupnya.
Di sisi lain, Prof. Dr. Ali menilai kerja sama ini merupakan momentum penting bagi UT sebagai perguruan tinggi terbuka terbesar di Indonesia. Ia melihat kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam memperluas jangkauan pendidikan tinggi di tanah air.
"Hari ini menjadi hari bersejarah bagi kami, karena UT resmi menjadi mitra strategis bagi Agung Sedayu Group," ujarnya.
Ali menjelaskan salah satu prinsip utama yang dipegang UT adalah resource sharing, yakni berbagi sumber daya dan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak guna memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
"UT itu resource sharing, jadi penting bagi kami untuk terus berkolaborasi. Tujuannya tidak lain adalah mencerdaskan bangsa. Kami ingin bergotong royong bersama berbagai pihak untuk memajukan Indonesia," tutur Ali.
Ia menambahkan, 200 beasiswa ini merupakan tahap pertama dari kerja sama antara UT dan Agung Sedayu Group. Jika hasilnya berjalan baik, kedua pihak akan membuka peluang untuk melanjutkan dan memperluas program ini di tahun berikutnya.
Terkait sistematika penerimaan beasiswa, Direktur UT Serang, Dr. Teguh Prakoso, S.Pd., M.Hum., menegaskan para penerima beasiswa akan dipilih melalui proses seleksi yang sistematis dan transparan.
"Beasiswa ini ditujukan untuk calon mahasiswa baru dari area operasional ASG, yakni Tangerang Raya. Kami menyiapkan proses seleksi yang ketat, termasuk portofolio, surat pernyataan kesanggupan studi, dan komitmen mahasiswa," ujar Teguh.
Lebih lanjut, ia menjelaskan program belajar akan dimulai pada Juli 2026, sehingga proses seleksi dan pembekalan akan berlangsung panjang dan menyeluruh.
"Kami akan membentuk tim pendamping yang memfasilitasi penerima beasiswa, baik dalam tutor online maupun pembekalan akademik," tambahnya.
Teguh menegaskan UT berkomitmen untuk terus mendampingi mahasiswa penerima beasiswa agar dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.
"Karena ini adalah karunia yang tidak boleh disia-siakan. Maka kami akan hadir mendampingi mereka hingga tuntas," ujarnya.
Program beasiswa ini menegaskan peran ASG sebagai pelaku industri yang tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga berkomitmen memajukan pendidikan. Melalui kerja sama dengan Universitas Terbuka, ASG berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk ikut berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat Indonesia.
(akn/ega)











































