Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, pemerintah akan memperbanyak beasiswa kursus untuk lulusan SMA dan SMK yang akan bekerja ke luar negeri.
Beberapa keterampilan yang disiapkan di antaranya welder (juru las), caregiver (perawat), hospitality (jasa perhotelan), hingga kebahasaan. Pemerintah akan mempersiapkan Rp 12 triliun untuk agenda ini.
Kapan Beasiswa Dimulai?
Cak Imin mengatakan pasar luar negeri sangat besar jumlahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah akan disiapkan Rp 12 triliun untuk pelatihan dan peningkatan mutu bahasa para calon-calon tenaga kerja yang bekerja dengan pasar luar negeri," ujarnya di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, setelah rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih pada Selasa (4/11/2025), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Namun, Cak Imin belum merinci berapa kuota beasiswa tersebut. Ia menyampaikan jumlah penerima beasiswa akan dimaksimalkan. Beasiswa mulai berjalan pada akhir tahun ini.
"Untuk beasiswa dimulai akhir tahun ini dengan jumlah tertentu semaksimal mungkin dan akan dimulai lebih besar lagi pada bulan Januari," kata Cak Imin, dikutip dari detikFinance.
Beda dengan Program Kementerian P2MI
Ia turut menerangkan penyiapan anggaran Rp 12 triliun ini berbeda dengan program tenaga kerja yang disiapkan Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
Program Kemenko Perekonomian tersebut disiapkan untuk 500 ribu orang dengan anggaran sebesar Rp 8 triliun. Programnya adalah untuk menghasilkan tenaga kerja di bidang welder dan hospitality ke luar negeri.
"Beda (dengan program Kemenko Perekonomian)," kata Cak Imin.
Program tenaga kerja baru 500 ribu orang itu sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto.
"Bapak Presiden di dalam sindang kabinet kemarin (memerintahkan) untuk mempersiapkan 500 ribu tenaga kerja kita yang di bidang welder dan hospitality," jelas Airlangga melalui konferensi pers di Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta pada Rabu (22/10/2025).
"Ini tadi dalam pembahasan, Menteri P2MI diminta mengkoordinasikan dan anggaran yang disediakan sekitar Rp 8 triliun," imbuhnya.
Program itu juga akan melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan. Airlangga menuturkan keterlibatan Kementerian P2MI dalam program ini bertujuan agar pekerja yang bersangkutan memiliki kesempatan bekerja di luar negeri.
(nah/twu)











































