Warga RI Bakal Dapat Peluang Lebih Besar buat Belajar di AS, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Warga RI Bakal Dapat Peluang Lebih Besar buat Belajar di AS, Kok Bisa?

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 15 Mei 2022 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam acara jamuan santap malam di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5/2022) malam waktu setempat atau Jumat (13/5/2022) pagi waktu Indonesia.
Pertemuan Jokowi-Biden, AS tambahkan kapasitas beasiswa Fulbright US-ASEAN Visiting Scholarship. Foto: Dok. BPMI Setpres
Jakarta -

Kabar baik bagi para pemburu beasiswa ke Amerika Serikat, Negeri Paman Sam akan meningkatkan peluang belajar di sana untuk para warga ASEAN. Tak terkecuali Indonesia.

Dikatakan dalam rilis laman White House, Presiden AS Joe Biden juga akan menyambut para pemimpin ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dalam pertemuan khusus AS-ASEAN. Pertemuan ini untuk pertama kali akan dihelat di Washington D.C.dan Gedung Putih, guna menegaskan kembali komitmen AS terhadap negara-negara Asia Tenggara dan menekankan kerja sama kedua pihak dalam sektor keamanan, kemakmuran, serta hak asasi manusia.

Berdasarkan rilis tersebut, beberapa program pendidikan yang akan mendapatkan jatah tambahan adalah Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dan beasiswa Fulbright US-ASEAN Visiting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan Kuota Beasiswa untuk RI di AS

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bakal menggandakan kapasitas program YSEALI dalam tiga tahun ke depan. Sekitar 900 pemimpin baru akan memperoleh manfaat dari program akademik dan profesional YSEALI setiap tahunnya.

Sementara, dijelaskan juga bahwa kapasitas atau kuota program Fulbright US-ASEAN Visiting Scholarship akan ditingkatkan.

ADVERTISEMENT

"Sehingga akan lebih banyak akademisi ASEAN, pejabat pemerintah, serta pemimpin masyarakat sipil yang menuju ke Amerika Serikat untuk melakukan penelitian mengenai topik-topik pentingnya hubungan AS-ASEAN," tulis rilis tersebut.

Di samping tambahan kapasitas penerima beasiswa, AS juga menyampaikan mereka akan melakukan beberapa ekspansi lain. Sebagai contoh, program-program bahasa Inggris akan dikembangkan secara signifikan dengan investasi sebesar USD 3 juta (sekitar 43,9 miliar). Dana tersebut akan mendukung ratusan ribu guru bahasa Inggris di kawasan Asia Tenggara.

Ada juga kerja sama antara pemerintah AS bersama dengan perusahaan-perusahaan serta berbagai kampus AS untuk meningkatkan konektivitas antarinstitusi di AS dan Asia Tenggara. Kerja sama ini diarahkan untuk memberikan peluang baru bagi para pelajar dan pekerja negara-negara ASEAN. Kemudian, mereka yang mendapat manfaatnya bisa belajar di Negeri Paman Sam maupun mengembangkan keterampilan penting dari rumah.

Selain penambahan kuota beasiswa dan pengembangan kerja sama di sektor pendidikan lainnya, beberapa bentuk komitmen AS lainnya turut mencakup bidang maritim, kesehatan, aksi iklim, pengembangan berkelanjutan, dan kesejahteraan yang inklusif.




(nah/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads