NTB Masuk 5 Besar Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik 2025

Sejumlah wisatawan asing bermain paddel board atau papan dayung di kawasan taman wisata perairan Gili Matra di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Sabtu (5/7/2025). Kawasan konservasi nasional taman wisata perairan (TWP) Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan atau yang lebih dikenal dengan Gili Matra memiliki potensi alam bahari yang indah, antara lain hamparan pasir putih dan lautnya yang jernih serta terumbu karang dengan ikan yang beranekaragam yamg mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi — Foto: Sejumlah wisatawan asing bermain paddel board atau papan dayung di kawasan taman wisata perairan Gili Matra di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Sabtu (5/7/2025). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Mataram -

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk lima besar Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik tahun 2025. Penghargaan itu diberikan Bank Indonesia saat meluncurkan hasil kajian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 di Ballroom 1, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Penghargaan itu diterima Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama 15 provinsi lainnya oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. Selain itu, NTB juga meraih Special Recognition Award for Setting a Global Benchmark in Muslim Friendly Tourism and Sport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam membangun ekosistem pariwisata ramah muslim berstandar internasional di NTB.

"Alhamdulillah NTB meraih penghargaan IMTI 2025 sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata ramah muslim terbaik nasional," kata Iqbal dalam keterangannya.

Atas penghargaan tersebut, Iqbal berujar, Pemprov NTB akan terus meningkatkan kualitas sebagai destinasi unggulan pariwisata ramah muslim di Indonesia.

"Ini semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata berdaya saing global," tandas mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan meski meraih penghargaan, masih ada beberapa catatan untuk dunia pariwisata NTB sebagai salah satu pusat kekuatan global pariwisata ramah muslim di Indonesia.

"Kami ada beberapa catatan pertama soal standardisasi, sertifikasi dan jaminan halal perlu ditampilkan di gerai-gerai dan penyedia layanan perhotelan untuk memperkuat kepercayaan wisatawan," katanya.

Selain itu, perlu memperkuat digitalisasi dan branding global bahwa NTB merupakan pusat ramah muslim dengan optimalisasi dan integrasi layanan dan fasilitas halal.

"Paling penting soal memperluas infrastruktur dan layanan aksesibel untuk memastikan inklusivitas bagi semua wisatawan," tandas Aulia.