Panduan Lengkap Pelepasan Tukik di Bali: Lokasi hingga Tips Konservasi Penyu

Panduan Lengkap Pelepasan Tukik di Bali: Lokasi hingga Tips Konservasi Penyu

I Komang Murdana - detikBali
Senin, 22 Sep 2025 09:25 WIB
Kesadaran akan lingkungan mulai merebak di Bali, salah satunya dengan pelestarian tukik oleh Kelompok Saba Asri di Pantai Saba, Gianyar.
Ilustrasi - Pelepasan tukik oleh Kelompok Saba Asri di Pantai Saba, Gianyar, Bali. (Foto: dikhy sasra)
Denpasar -

Penyu merupakan salah satu satwa dilindungi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Aktivitas perburuan hingga konsumsi daging penyu turut dilarang karena populasinya yang kian langka.

Selain itu, kelangkaan ini juga disebabkan oleh kerusakan habitat dan ancaman predator alami. Sejumlah organisasi atau komunitas peduli satwa di Bali pun berupaya melakukan konservasi penyu. Salah satunya melalui kegiatan pelepasan anak penyu atau tukik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sejumlah lokasi penangkaran penyu yang kerap menggelar pelepasan tukik di Bali. Kegiatan pelepasan tukik ke laut itu biasanya dapat diikuti oleh wisatawan dan masyarakat umum.

Simak beberapa lokasi penangkaran penyu dan pelepasan tukik hingga tips konservasi penyu di Bali berikut ini.

ADVERTISEMENT

Lokasi Penangkaran Penyu di Bali

KUB Sari Segara Kesiman Kertalangu

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sari Segara adalah salah satu kelompok konservasi penyu di Pantai Biaung, Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali. Kegiatan konservasi penyu di lokasi ini sudah dilakukan sejak 2019.

Kelompok ini didirikan sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk melestarikan habitat penyu ada di Bali. Kegiatan ini juga didasari oleh kesadaran masyarakat terhadap kelestarian ekosistem bawah laut yang ada di Pantai Biaung.

Kegiatan pelepasan tukik di Pantai Biaung sering berkolaborasi dengan penggiat lingkungan yang ada di Bali seperti Social Project Bali.

Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center

Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center adalah salah satu yayasan konservasi dan penangkaran penyu di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali. Pusat konservasi penyu ini didirikan pada tahun 1997.

Dahulu, masyarakat di Desa Perancak berprofesi sebagai nelayan penangkap penyu dan telur penyu. Tingginya aktivitas penangkapan penyu yang dilakukan mengakibatkan populasi penyu menurun.

Walhasil, aktivitas penangkapan penyu oleh masyarakat Desa Perancak mendapatkan kecaman dari berbagai organisasi dan kelompok konservasi hewan. Sejak itulah Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center didirikan sebagai upaya konservasi penyu di Bali.

Sindu Dwarawati Turtle Conservation

Sindu Dwarawati Turtle Conservation berlokasi di Pantai Sanur, Denpasar Selatan, Bali. Penangkaran penyu ini didirikan oleh warga setempat pada tahun 2012.

Pengunjung saat melihat-lihat penyu yang ada di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati pada Kamis (5/5/2022)Pengunjung saat melihat-lihat penyu yang ada di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati pada Kamis (5/5/2022) Foto: Poetri

Meski tempat penangkaran yang tidak terlalu luas, masyarakat setempat bisa melakukan berbagai kegiatan konservasi penyu seperti menyelamatkan penyu sakit, menetaskan telur penyu, hingga melepasnya kembali ke laut. Di penangkaran ini tercatat dua jenis penyu, yaitu penyu hijau dan penyu sisik.

Jika Anda ingin berkunjung, penangkaran ini dibuka setiap hari pada pukul 08.00-18.30 Wita. Pengunjung juga memiliki kesempatan untuk melepaskan tukik di Pantai Sanur.

Konservasi Gangga Lestari

Konservasi Gangga Lestari merupakan salah satu lokasi konservasi penyu yang berlokasi di Pantai Yeh Gangga, Tabanan, Bali. Pantai yang memiliki pasir hitam ini menjadi tempat yang disukai penyu untuk bertelur.

Adapun, periode bertelur penyu di Pantai Yeh Gangga biasanya pada bulan April. Setiap sarang telur bisa ditemukan 40 hingga 100 butir telur.

Kegiatan konservasi ini sudah berdiri sejak 2014 sebagai bentuk kesadaran masyarakat Banjar Yeh Gangga untuk melestarikan habitat penyu. Kegiatan konservasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata Pantai Yeh Gangga.

Saba Asri Turtle Conservation

Saba Asri Turtle Conservation merupakan konservasi penyu yang beroperasi sejak 2014 di Banjar Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Penangkaran penyu ini bertujuan untuk melestarikan penyu yang hampir punah di Bali.

Tahap konservasi yang dilakukan seperti, pengumpulan telur penyu, penetasan, hingga pelepasan kembali bayi-bayi penyu atau tukik ke laut lepas. Pelepasan tukik ini dilakukan di Pantai Saba yang memiliki hamparan pasir hitam yang halus.

Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok

Penangkaran penyu yang dikelola oleh Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK) ini berdiri pada 2020. Penangkaran ini berlokasi di sebelah barat Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung, Bali.

Penangkaran ini memiliki tiga program, yaitu edukasi, penetasan dan juga upacara adat. Setiap tahun, KPPWK selalu konsisten dalam melakukan konservasi penyu dari tahap penetasan hingga pelepasan penyu yang sudah cukup umur untuk kembali ke habitatnya.

Cara Mengikuti Pelepasan Tukik di Bali

Jadwal pelepasan tukik yang dilakukan oleh kelompok konservasi di atas tidak menentu. Namun, Anda bisa melakukan langkah-langkah ini agar tetap dapat ikut berpartisipasi:

  • Datang langsung ke lokasi konservasi penyu yang diinginkan sembari melihat telur-telur penyu yang masih dalam proses penetasan.
  • Dapatkan informasi kegiatan pelepasan tukik dari beberapa organisasi seperti organisasi kampus, Social Project Bali atau Bali Sea Turtle Society
  • Anda juga bisa mengunjungi website atau akun media sosial masing-masing pusat konservasi untuk mengetahui informasi tentang pelepasan tukik.
  • Gunakan agen pariwisata yang menawarkan paket kegiatan pelepasan tukik di Bali.

Tips Pelepasan Tukik ke Laut

Tukik dapat dilepasliarkan ke laut saat berumur 3-4 bulan atau 6 bulan, tergantung pada kebijakan konservasi. Tukik yang berumur 3-4 sudah layak untuk dilepas karena sudah bisa berenang, mencari makanan, dan lebih siap untuk bertahan hidup dari serangan predator.

Waktu yang tepat untuk melepas tukik yaitu pada pagi atau sore hari menjelang senja. Waktu ini dipilih karena resiko untuk diburu oleh predator lebih kecil.

Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat pelepasan tukik:

  • Pilih pantai yang memiliki pasir bersih dari sampah agar memudahkan penyu untuk menuju pantai;
  • Siapkan wadah seperti mangkuk atau cangkok kelapa yang bersih untuk tempat tukik;
  • Hindari menyentuh tukik secara langsung;
  • Berdirilah sekitar 2 sampai 5 meter dari pinggir pantai untuk bersiap melepaskan tukik;
  • Tuangkan tukik yang ada di wadah secara perlahan dan biarkan tukik berjalan menuju laut.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads